BABELAN, POSKOTA.CO.ID – Puluhan pelayat mendatangi rumah duka Assyifa Mulandar, 25 tahun, korban kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025. Rumah duka berada di Cluster Sanur, Kelurahan Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi.
Assyifa merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan baru bekerja sekitar satu tahun sebagai staf pajak atau accounting di perusahaan tersebut.
“Korban ini tiga bersaudara, dia anak kedua. Kurang lebih baru satu tahun bekerja di sana,” ujar adik korban, Alfito Mulandar, 15 tahun, Rabu, 10 Desember 2025.
Menurut Alfito, setiap hari kakaknya berangkat kerja menggunakan motor sekitar pukul 08.00. Saat kebakaran terjadi, Assyifa yang berada di lantai 3 terjebak di tangga karena asap terlalu pekat.
Baca Juga: Pemilik Terra Drone Siapa? Ini Sosok Pengusaha yang Gedungnya Terbakar di Kemayoran
Alfito mengatakan kakaknya sempat menelpon sang ibu sebelum dinyatakan meninggal dunia.
“Di jam 12.45 dia menelpon ibu saya bilang minta maaf. Sekedar minta maaf dan pamitan. Setelah itu udah enggak bisa dihubungi, tapi nomornya centang dua, cuma enggak bisa dihubungi lagi,” ungkapnya.
Ia menyebut Assyifa tidak sempat menjelaskan kondisi yang dialaminya karena percakapan berlangsung singkat.
“Terakhir kali komunikasi dengan mama saya sekedar ditelepon doang. Dan enggak sempat cerita kondisinya gimana,” kata Alfito.
Keluarga tidak merasakan firasat apa pun sebelum musibah terjadi.
“Komunikasi terakhir sebenernya aman-aman aja. Kami ngobrol bareng, ketawa bareng, walaupun sebentar tapi enggak menunjukkan kejanggalan,” ujarnya.
Hingga kini, jenazah Assyifa masih dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati.
Baca Juga: Mendagri Tinjau Lokasi Kebakaran Gedung Terra Drone yang Tewaskan 22 Orang
“Saat ini kakak pertama saya, mama dan saudara lainnya sedang menunggu di RS Polri,” jelasnya.
Alfito menduga kakaknya meninggal akibat terlalu banyak menghirup asap.
“Saya yakin 100 persen itu menghirup asap karena dari bekas hidung dan foto di kantong jenazahnya itu hidung dan di sini (mulut) ada abu gitu,” tuturnya.
Suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga. Kerabat dan pelayat terus berdatangan sambil menunggu perkembangan proses identifikasi jenazah. (cr-3)