Ilustrasi - Pemprov DKI akan lakukan pengetatan pengawasan gedung perkantoran untuk mencegah insiden kebakaran terjadi lagi. (Sumber: Berita Jakarta)

JAKARTA RAYA

Cegah Insiden Kebakaran Maut di Area Perkantoran, Pemprov DKI Jakarta Perketat Pengawasan Bangunan

Rabu 10 Des 2025, 14:39 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan akan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh gedung di Jakarta, sebab adanya insiden kebakaran maut di kantor Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa 9 Desember 2025 kemarin.

Insiden itu memakan 22 korban jiwa, bahkan ada ibu hamil yang meninggal dunia akibat kebakaran tersebut.

Diketahui penyebab kebakaran tersebut, berasal dari baterai drone yang berada di lantai satu. Meski sempat dipadamkan oleh karyawan, api tetap merambat ke lantai lainnya hingga para pekerja terjebak di lantai enam.

Adanya peristiwa duka tersebut, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan upaya pencegahan dengan memperketat pengawasan gedung perkantoran, agar hal serupa tak terjadi lagi.

Baca Juga: Pelayat Datangi Rumah Duka Assyifa, Korban Kebakaran Gedung Terra Drone yang Sempat Telepon Ibunya untuk Minta Maaf

“Saya sudah meminta dan dalam minggu-minggu ini kita segera mengecek kembali semua gedung yang ada,” kata Pramono dikutip dari Berita Jakarta pada Rabu, 10 Desember 2025.

Keselamatan Gedung Buruk

Situasi pascakebakaran hebat yang terjadi di Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Dhiya Ahmad Fauzan/M2)

Dari sejumlah postingan di media sosial disebutkan jika ada beberapa faktor pendukung api yang melahap area perkantoran itu, antara lain:

Selain itu cuaca panas menjadi faktor pendukung percepatan penyebaran api, serupa dengan kasus baterai EV di Korea pada tahun 2024.

Baca Juga: Pemilik Terra Drone Siapa? Ini Sosok Pengusaha yang Gedungnya Terbakar di Kemayoran

“Teknologi maju, tapi safety diabaikan,” ucap warganet.

Senada dengan pendapat warganet, Pramono pun mengatakan jika insiden kebakaran karen bangunan didirikan tanpa memenuhi kelengkapan persyaratan dan keselamatan yang memadai.

Meski diketahui memiliki sistem hidran, namun bangunan tersebut dinilai melanggar aturan, terutama terkait jalur evakuasi, sehingga kondisi ini menyebabkan banyaknya korban jiwa.

“Problem utamanya adalah gedung tersebut tidak dipersiapkan dengan rescue kalau terjadi kebakaran,” ujar Pramono.

Pramono menambahkan biaya korban jiwa serta luka-luka atas insiden kebakaran Terra Drone ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Saya sudah menelepon Kepala Dinas Pemakaman dan Hutan Kota DKI untuk mempersiapkan lahan pemakaman. Mungkin tidak bisa di satu tempat karena jumlah banyak. Korban luka juga menjadi tanggung jawab Pemprov DKI,” tuturnya.

Tags:
insiden kebakaran mautpengawasan gedung JakartaTerra DronekebakaranPramono AnungJakarta

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor