Seorang siswa SD melintas di tengah genangan air akibat rob di Kampung Sembilangan, Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA RAYA

Enam Hari Terendam Rob, Warga Tarumajaya Bekasi Mulai Bangkit meski Kecewa tak Mendapat Bantuan

Senin 08 Des 2025, 15:42 WIB

TARUMAJAYA, POSKOTA.CO.ID - Kondisi Kampung Sembilangan, RT 001 RW 009, Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, mulai berangsur surut setelah sebelumnya terendam banjir rob hingga setinggi 80 sentimeter selama hampir sepekan.

Ahmad Sayudin, 39 tahun, salah satu warga terdampak, mengatakan air biasanya mulai surut pada malam hingga siang hari. Namun, ia memperkirakan air akan kembali naik ke daratan pada siang hari.

“Nanti kemungkinan siang naik lagi airnya, sekitar jam 13.00 atau jam 14.00. Selama enam hari terendam, kalau malam tuh mendingan,” ujar Sayudin saat dikonfirmasi, Senin, 8 Desember 2025.

Ahmad menyebut aktivitas warga kini perlahan mulai normal, termasuk kegiatan bekerja, bersekolah, dan ke pasar. Namun, ia mengaku belum bisa memeriksa kondisi tambaknya yang rusak akibat banjir.

Baca Juga: Banjir Rob Rendam Empat Desa di Tarumajaya Bekasi, BPBD Sebut tak Ada Upaya Khusus

“Untuk aktivitas hari ini alhamdulillah sudah mulai normal. Kalau kemarin, aktivitas sekolah, bekerja, sama ke pasar itu ditahan dulu karena tergenang air,” ungkapnya.

Meski banjir rob sudah menjadi langganan tahunan di wilayahnya, Ahmad berharap pemerintah lebih memperhatikan masyarakat pesisir yang kehilangan mata pencaharian setiap kali banjir datang.

“Jujur saya kecewa dengan pemerintah. Memang banjir di sini musiman, tapi sejak banjir besar tahun 2022 lalu pun tidak pernah ada bantuan yang datang, baik dari desa atau dari mana pun,” keluhnya.

Bahkan, Ahmad mengaku harus memanfaatkan apa pun yang ada di sekitar rumah demi bertahan hidup.

“Saking enggak adanya bantuan, dulu saya sampai makan pete cina dari pohon liar. Karena memang enggak ada sama sekali bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

Ia berharap minimal ada empati dan kepedulian dari pihak pemerintah dengan turun langsung ke lokasi dan menengok kondisi warga.

“Kami itu enggak minta apa-apa, yang penting empati aja dari aparatur pemerintahan. Kalau mereka datang aja udah bikin warga senang, kami jadi bisa menyampaikan aspirasi,” katanya.

Meski kecewa, Ahmad tetap bersemangat untuk bangkit. Ia berencana menebar kembali bibit ikan dan udang di lahan tambak miliknya seluas satu hektare setelah kondisi membaik.

“Karena ini usaha utama kami, jadi enggak bakal nyerah. Rencananya nanti kalau sudah surut akan nebar bibit lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat sedikitnya empat desa di Kecamatan Tarumajaya terdampak banjir rob, termasuk Kampung Sembilangan, Desa Samudra Jaya.

“Kami mendapatkan info dari kecamatan bahwa ada empat desa terdampak, namun belum ada laporan akurat terkait jumlah KK yang terdampak,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, Minggu 7 Desember 2025.

Baca Juga: Banjir Rob Lumpuhkan Aktivitas Warga Sembilangan Bekasi

Menurut Dodi, meski banjir telah merendam permukiman selama lima hari, tidak ada warga yang mengungsi. BPBD juga belum melakukan langkah khusus karena menilai banjir rob merupakan siklus musiman di wilayah pesisir.

“Dilaporkan tidak ada warga yang mengungsi. Kondisi pagi pasang dan siang menjelang sore surut. Tidak ada upaya khusus karena memang siklus musiman. Infonya besok Senin desa akan melaporkan ke kami,” jelasnya.

Sebagai informasi, wilayah pesisir Kabupaten Bekasi kembali diterjang banjir rob sejak Rabu 3 Desember 2025.

Sedikitnya 300 kepala keluarga (KK) atau sekitar 600 jiwa di RT 01 RW 09 Kampung Sembilangan terendam air setinggi 50-80 sentimeter.

Tags:
Jabodetabek Bekasi Tarumajayabanjir rob

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor