Suasana jual-beli di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin, 8 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Magang 2)

JAKARTA RAYA

Bahan Pokok Mahal, Pengusaha Warteg Usul Pangan Murah Segera Digelar

Senin 08 Des 2025, 23:21 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Warteg Merah Putih (Kowamart) Izzudin Zidan mengusulkan gerakan pangan murah segera digelar imbas kenaikan harga bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Kami berharap baik itu pemerintah pusat atau pemerintah daerah, bikinlah pangan murah, sembako murah," kata Zidan saat dihubungi, Senin, 8 Desember 2025.

Ia menyampaikan, pangan murah digelar sebagai bentuk intervensi pemerintah menstabilkan harga. Selain itu, aksi itu digelar untuk meringankan beban masyarakat.

"Itu sangat solutif khususnya bagi saya sebagai pengusaha warteg dan masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Klasemen Medali SEA Games 2025 Hari Ini 8 Desember 2025, di Mana Posisi Indonesia? Cek di Sini

Sementara itu, pedagang warteg tidak bisa menambahkan harga untuk menyesuaikan kondisi bahan pokok. Ia khawatir pelanggan beralih.

"Kalau wartag enggak bisa menaikkan harga, artinya kalau menaikkan harga pelanggan kami pasti lari, akan berkurang," ucapnya.

Dampaknya, omzet pedagang berkurang di tengah harga bahan pokok mahal.

"Dampaknya pasti ke omzet, pasti ada penurunan omzet," tuturnya.

Baca Juga: BCL Digosipkan Gugat Cerai dari Tiko Aryawardhana? Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Harga Bahan Pokok Mahal

Salah seorang pedagang di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Sri Haryati menjelaskan, harga cabai rawit merah Rp110 ribu per kg, biasanya Rp50 ribu per kg.

Sementara itu, harga sayur jenis lain relatif normal. Sejauh ini, harga sayur selain cabai tidak bertambah mahal.

"Paling cuma wortel aja, ini juga udah mulai turun dikit sekarang harganya Rp22 ribu per kilogram," tutur dia.

Di Pasar Rumput, kenaikan harga cabai juga terjadi. Seorang pedagang, Farid menyebutkan, kenaikan harga terjadi secara bertahap, awalnya rawit merah dijual Rp60 ribu per kg.

Tags:
Natarucabai rawitwarteg

Pandi Ramedhan

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor