Momen ketika para pengungsi membuka mie mentah dan memasukannya kedalam baskom untuk dimakan. (Sumber: Instagram/@tkpbelawan)

Daerah

Viral! Korban Banjir Aceh Utara Cuma Dapat Mie Instan Mentah untuk Bertahan Hidup

Minggu 07 Des 2025, 19:31 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bayangkan kamu kehilangan rumah, air menggenang sampai pinggang, tanah longsor merobohkan dinding rumah, dan makanan menjadi barang berharga saat bencana melanda. Di tengah kepanikan dan rasa takut, datanglah selembar harapan bantuan logistik untuk bertahan hidup.

Tapi harapan itu berubah jadi kekecewaan saat seorang pria yang diduga korban bencana di Aceh Tamiang membuka satu bungkus “mie instan” dari paket bantuan. Harapannya mie hangat yang bisa mengenyangkan perut, tetapi isi bungkus itu jauh dari yang diharapkan. Yang ada malah potongan spons kuning bukan mi.

Melansir dari Lambe Turah, video pendek itu, yang kemudian viral di media sosial, langsung memantik kemarahan publik. Banyak yang bertanya bagaimana bisa bantuan untuk korban bencana yang mestinya jadi penyelamat malah menjadi bahan olokan?

Baca Juga: Bantuan Rp66 Miliar Digelontorkan, Kemensos Pastikan Logistik Banjir Sumatra Tetap Aman

"Ya ampun, saudara-saudara. Yang diberi mie, yang diatur (isinya). Bukan main-main lagi," ujar pria tersebut dalam bahasa Aceh, mengindikasikan bahwa isi mie tersebut telah diganti atau dimanipulasi.

Dalam video tersebut, si pria awalnya terlihat antusias, meyakinkan bahwa mie bakal terasa lezat. Namun saat ia membuka bungkusnya, ekspresinya berubah campuran antara terkejut dan kecewa. Ia berbicara dalam bahasa Aceh.

Untuk membuktikan temuannya, pria itu bahkan menggigit dan mengunyah potongan spons tersebut seolah ingin menegaskan bahwa itu bukan makanan. “Ini yang ditukar (ditipu) tidak. Oh beres, oh sialan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Selain itu banyak netizen yang berkomentar dan merasa miris dengan video tersebut.

"Ya Allah bantu saudara2 kami di sana" ujar @ati***

"Nangis kali ya Allah" ujar @tkp***

"Ya Allah sulitnya" ujar @bui***

Momen itu mengguncang banyak orang. Bagaimana bisa bantuan kemanusiaan, yang mestinya menghadirkan empati dan solidaritas, justru diselewengkan menggantikan makanan dengan barang tak bernutrisi?

Video ini tak hanya menarik perhatian pengguna media sosial sejumlah pihak pun mulai mempertanyakan integritas proses distribusi bantuan di Aceh Tamiang. Banyak yang mendorong agar pihak penyalur baik lembaga kemanusiaan maupun instansi terkait segera memberi klarifikasi.

Publik berharap agar penyaluran bantuan dilakukan dengan transparansi penuh: dari asal paket, proses pengemasan, hingga distribusinya ke tangan korban. Sebab kepercayaan adalah fondasi utama saat situasi darurat terutama ketika warga sudah kehilangan rumah, akses pangan, dan rasa aman.

Di satu sisi, ada informasi resmi bahwa bantuan logistik memang pernah dikirim ke Aceh Tamiang melalui jalur udara dan sungai, antara lain oleh BNPB dan pemerintah setempat, untuk menjangkau sejumlah desa terisolir.

Namun insiden manipulasi isi paket seperti di video ini jelas menodai upaya kemanusiaan dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi penyedia bantuan.

Baca Juga: Ratusan Siswa SD hingga SMA Ikuti Lomba Robotic dan Coding Animasi di Bogor

Mengapa Ini Bisa Terjadi?

Beberapa pertanyaan krusial muncul:

Distribusi bantuan di tengah bencana memang penuh tantangan: akses jalan tertutup, jumlah korban banyak, dan waktu mendesak.

Tapi justru di momen seperti ini, integritas harus dijaga lebih ketat. Salah satu bentuknya dokumentasi distribusi dengan bukti fisik, koordinasi transparan antarlembaga, hingga pelibatan komunitas lokal agar distribusi benar-benar tepat sasaran.

Setelah viralnya video tersebut, banyak harapan terdengar: agar pihak penyalur segera menjelaskan duduk perkaranya, untuk menunjukkan di mana letak kesalahan apakah saat pengemasan, distribusi, atau di tangan oknum yang tidak bertanggung jawab.

Para korban berhak mendapatkan bantuan secara adil dan benar. Bukan hanya “pake mie instan” melainkan pangan bergizi, bersih, dan layak konsumsi.

Tags:
bencana Acehpenyaluran bantuansponspaket mie instanbantuan logistikAceh Tamiang

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor