Kondisi tanggul di Pelabuhan Nizam Zachman kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, yang jebol, Minggu, 7 Desember 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

JAKARTA RAYA

SDA Bakal Perbaiki Tanggul Muara Baru dengan Konstruksi yang Lebih Kuat

Minggu 07 Des 2025, 19:52 WIB

PENJARINGAN, POSKOTA.CO.ID - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, memastikan, bakal melakukan perbaikan tanggul Muara Baru di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kasudin SDA Jakut Heria Suwandi menyampaikan bahwa penambalan dengan urukan dan karung berisi pasir hanya penanganan bersifat sementara.

"Penanganan yang kita lakukan adalah sebenarnya adalah penanganan saat ini penanganan sementara," kata Heria kepada wartawan dikutip Minggu, 7 Desember 2025.

"Kita lakukan penambalan pada segmen-segmen yang di belakang sheet pile ini yang kosong, kita lakukan pengurukan dengan karung pasir. Selanjutnya untuk konstruksi beton yang keropos, kita lakukan penambalan."

"Nah, ini untuk jangka pendeknya, dalam waktu dekat penanganan sementara. Dan untuk jangka panjang, ini akan dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk perkuatan struktur yang permanen," jelasnya.

Baca Juga: Antisipasi Banjir Rob, Dinas SDA Jakut Tambal Tanggul Pelindo Muara Baru

Heria menyebut rencana pembangunan kembali tanggul Muara Baru rencananya akan direalisasikan pada tahun 2026 dan direncanakan selesai pada tahun berikutnya yaitu 2027.

"Mudah-mudahan bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2026 dan selesai di tahun anggaran 2027," jelas dia.

Heria menyampaikan bahwa berdasarkan perencanaan, tanggul baru di Muara Baru yang jebol itu nantinya akan dibuat dengan struktur yang pastinya lebih kuat.

"Kemungkinan memang akan ditambahkan tanggul di sisi luar. Dengan konstruksi yang lebih tangguh ya, yang lebih tangguh," ucapnya.

Warga Minta Dibuatkan Saluran Irigasi

Warga Muara Baru meminta kepada pemerintah untuk segera bertindak terkait jebolnya tanggul di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman, Penjaringan, Jakarta Utara.

Mereka khawatir air sewaktu-waktu dapat merendam permukiman warga di lokasi itu khususnya di RW 17.

Dewi, ketua RT 15 menilai bahwa penanganan yang dilakukan yaitu dengan menambal tanggul yang jebol dengan urukan dan juga karung berisi pasir hanyalah penanganan sementara saja.

“Itu kan sifatnya sementara aja kalau yang dari SDA, jadi enggak ada kekuatan,” kata Dewi saat ditemui, Minggu, 7 Desember 2025.

Menurut Dewi, pemerintah perlu melakukan penanganan yang bersifat permanen. Warga sendiri menanti pembangunan tanggul Giant Sea Wall yang diharapkan rampung dalam waktu dekat.

Namun saat ini warga mengaku khawatir mengingat rob ataupun air pasang datang tanpa bisa diprediksi. Warga khawatir tanggul jebol dan dapat merendam permukiman.

“Apalagi sebetulnya tanggul itu udah rembes dari lama, seharusnya pas tau rembes sudah ada penanganan. Tap ini pas udah jebol airnya keluar deras baru ada penanganan,” tutur dia.

Baca Juga: Tanggul di Jakarta Selatan Roboh dan Longsor, Dinas SDA Gercep Lakukan Perbaikan

Suharto, suami Dewi meminta agar pemerintah membuat saluran irigasi yang bertujuan agar air yang rembes tidak menggenangi atau masuk ke permukiman warga.

“Jadi dibuatkan saluran irigasinya biar ada aliran air, kalau bisa yang ngebuang lagi ke laut,” kata Suharto.

Suharto menyampaikan di RT 15 sendiri sedikitnya terdapat 130-an kepala keluarga. Warga di sini mengaku khawatir sejak tanggul jebol.

3.000 Kepala Keluarga Bakal Terdampak

Tak hanya tanggul Muara Baru, sebelumnya tanggul Pantai Mutiara yang berada di kawasan Kompleks perumahan elit itu juga jebol.

Menurut Camat Penjaringan, Hermawan berdasarkan pendataan yang dilakukan, sekitar 3.000 kepala keluarga (KK) bakal terdampak jika tanggul di kawasan Pantai Mutiara yang berada di permukiman elit itu bakal terdampak.

Adapun rinciannnya mulai dari permukiman di Pluit, Muara Baru, hingga Muara Karang. "3.000-an KK terdampak. Areanya mulai dari Pluit, Muara Baru, Muara Karang," ucap Hermawan.

Tags:
Jabodetabek Jakarta UtaraMuara BarutanggulDinas SDA DKI Jakarta

Pandi Ramedhan

Reporter

Mohamad Taufik

Editor