Fungsi Pohon Mencegah Longsor dan Banjir di Sumatra, Akarnya Punya Peran Menahan Batu Besar

Jumat 05 Des 2025, 14:52 WIB
Ilustrasi akar pohon yang sedang menahan batu besar dalam mencegah longsor di Sumatera. (Sumber: Instagram/@kediriraya_info)

Ilustrasi akar pohon yang sedang menahan batu besar dalam mencegah longsor di Sumatera. (Sumber: Instagram/@kediriraya_info)

Aceh Utara: Aceh 123

Tapanuli Tengah: Sumatera Utara 88

Dugaan Pelanggaran Lingkungan: Kayu Gelondongan Ikut Terbawa Arus

Salah satu faktor yang menjadi perhatian penyelidik adalah fenomena kayu gelondongan yang terbawa arus banjir. Kepala Kepolisian dan BNPB menyatakan bahwa temuan ini mengindikasikan adanya kemungkinan aktivitas ilegal terkait penebangan hutan (illegal logging).

"Karena adanya temuan-temuan kayu yang diduga ada kaitannya dengan pelanggaran. Oleh karena itu kita akan melakukan pendalaman lebih dahulu bersama-sama dengan tim," ujarnya

Fenomena ini menunjukkan bahwa perubahan tata guna lahan dan deforestasi berpotensi memperburuk dampak bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Amandaru Hotel Pekalongan Resmi Dibuka, Ikon Baru Penginapan Modern di Depan Stasiun Pekalongan dengan Sentuhan Budaya

Mengapa Pohon Penting dalam Mencegah Longsor dan Banjir?

Secara ekologis, keberadaan pohon memainkan peran penting dalam mencegah longsor dan menjaga kestabilan tanah, terutama di daerah dataran tinggi dan lereng.

Akar pohon bekerja sebagai penahan alami, yang mengikat partikel tanah dan batu agar tidak mudah terbawa erosi atau air hujan.

Mekanisme Kerja Akar Pohon dalam Mencegah Longsor:

  • Pengikatan Tanah (Soil Binding): Akar menjalar membentuk struktur kuat di dalam tanah.
  • Reinforcement: Sistem perakaran memperkuat lereng layaknya jaring fondasi.
  • Penyerapan Air: Mengurangi kejenuhan tanah akibat curah hujan.
  • Pillar Effect: Akar dalam menciptakan “kolom” stabil di bawah permukaan.
  • Mencegah Erosi Permukaan: Kanopi pohon memperlambat aliran air hujan.

Contoh nyata dapat dilihat dair instagram @kediriraya_info dari kejadian longsor di daerah tanpa tutupan hutan, di mana batu besar sebelumnya tertahan akar kini mudah bergerak setelah area tersebut ditebang. Tanaman seperti akar wangi (vetiver) bahkan digunakan secara internasional sebagai solusi mitigasi berbasis vegetasi.

Bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan, tata ruang berkelanjutan, serta perlindungan ekosistem hutan. Data yang dirilis BNPB menunjukkan dampak yang signifikan, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan.

Ke depan, upaya mitigasi berbasis alam (nature-based solution) dan penegakan hukum terkait eksploitasi hutan perlu diperkuat agar bencana dapat diminimalkan dan masyarakat lebih terlindungi.


Berita Terkait


News Update