Menariknya, terobosan desain yang memungkinkan baterai lebih besar dalam bodi ramping ini diduga merupakan warisan dari pengembangan Galaxy S26 Edge yang disebut-sebut dibatalkan.
Proyek S26 Edge dikabarkan telah mendorong batas maksimal teknologi baterai Li-ion konvensional. Ilmu dan rekayasa dari proyek tersebut kini diduga diimplementasikan pada S26 Ultra, menghasilkan efisiensi ruang yang lebih baik.
Sementara itu, rival terbesarnya, Apple, dikabarkan akan mengambil jalur berbeda dengan mendiverfikasi lini: iPhone Air untuk pasar yang mengutamakan ketipisan, dan model Pro yang justru lebih tebal untuk menampung hardware dan baterai yang lebih besar.
Peningakatan Kecepatan Charging

Bocoran terbaru juga menyebutkan bahwa peningkatan kapasitas baterai ini akan disertai dengan peningkatan kecepatan pengisian daya menjadi fast charging 60W, suatu lompatan dari standar sebelumnya.
Kombinasi “lebih besar dan lebih cepat” ini dinilai sebagai paket upgrade yang sangat dinantikan oleh komunitas pengguna setia Samsung.
Langkah Samsung ini tidak hanya dipandang sebagai upgrade spesifikasi biasa, tetapi sebagai sinyal pergeseran filosofi dari konservatisme menuju era yang lebih agresif dalam hal daya tahan.
Komunitas teknologi pun berharap, ini adalah pintu gerbang bagi Samsung untuk mengadopsi teknologi baterai masa depan seperti silicon-carbon di seri-seri berikutnya.
Jika bocoran ini akurat, Samsung Galaxy S26 Ultra tidak hanya membawa baterai yang lebih besar, tetapi juga membawa harapan baru akan era inovasi yang lebih berani dari raksasa Korea Selatan tersebut.
