Peserta aksi reuni 212 bersholawat dan melaksanakan sholat isya berjamaah di Silang Monas, Selasa, 2 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

Usulan 2 Desember Jadi Libur Nasional Menggema di Reuni Akbar 212

Rabu 03 Des 2025, 07:21 WIB

GAMBIR, POSKOTA.CO.ID - Ribuan peserta Reuni 212 yang memadati lapangan Monumen Nasional (Monas) mendadak riuh saat panitia Reuni 212 mengajukan ide mengejutkan menjadikan tanggal 2 Desember sebagai hari libur nasional.

Ide disambut antusias para peserta dengan sorak sorai antusias. Ketua Organizing Committee (OC) Reuni 212, Habib Muhammad bin Husein Alatas, menyuarakan usulan itu di depan para jamaah dan tokoh-tokoh yang hadir.

Sehingga dengan usulan tersebut diharapkan para peserta dapat kembali mengadakan reuni kembali ditanggal yang sama pada tahun-tahun berikutnya tanpa harus mengganggu pekerjaan, karena hari libur.

"Manfaatkan momen ini dengan kehadiran Wakil Menteri Agama dan Gubernur. Bagaimana jika 2 Desember, momentum penting ini, kita jadikan Hari Ukhuwah Indonesia? Setuju?" katanya dengan suara lantang, disambut teriakan persetujuan dari massa pada Selasa, 2 Desember 2025.

Baca Juga: Reuni Akbar 212 Soroti Isu Korupsi hingga Serukan Pembelaan Palestina

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i yang turut hadir di acara menyatakan akan menyampaikan aspirasi ini ke tingkat lebih tinggi.

Kendati demikian, dirinya tidak dapat menjanjikan kepastian secara langsung saat ini.

"Usulan dari ketua OC ini belum bisa saya jawab sekarang. Tapi saya sudah mencatatnya untuk diajukan sebagai libur nasional. Apakah memungkinkan atau tidak, saya harus laporkan dulu ke Presiden Prabowo Subianto," kata Syafi'i.

Kegiatan tahunan yang selalu menarik kedatangan jamaah dari berbagai daerah ini kembali mengangkat tema besar “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan Indonesia dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah.”

Humas Reuni Akbar 212, Buya Husein, menjelaskan bahwa tema tersebut memuat dua fokus utama. Pertama terkait isu dalam negeri terkait penegakan hukum. Kemudian kedua mengenai isu luar negeri mengenai pembelaan terhadap Palestina.

“Jadi, tema Reuni 212 tahun ini yaitu ‘Revolusi Akhlak untuk Selamatkan Indonesia dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah’. Ada dua tema penting, tema dalam negeri dan tema luar negeri,” ucap Buya Husein.

Baca Juga: Ribuan Peserta Reuni Akbar 212 Padati Monas, Khusyuk Doakan Palestina dan Korban Bencana Sumatera

Terkait isu domestik, panitia menyoroti kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Mereka mendesak pemerintah untuk lebih tegas dalam menindak pelaku korupsi dan berbagai bentuk kemungkaran yang dinilai merusak tatanan bangsa.

“Kami menuntut kepada Bapak Presiden Prabowo agar tegas menindak mereka-mereka yang berbuat kemungkaran, yang korupsi, dan agar peduli juga terhadap bencana-bencana termasuk bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatra,” kata Buya Husein.

Tags:
hari libur nasionalReuni 212

Ali Mansur

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor