POSKOTA.CO.ID - PT Toba Pulp Lestari diurigai sebagai biang kerok banjir di Sumatera Utara, lantas siapa pemiliknya? Cek informasinya.
Bencana banjir di Sumatera menyita perhatian banyak pihak. Hingga 1 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 600 orang meninggal dunia.
Dampak dari bencana ini membuat ratusan orang hilang serta terluka serta puluhan ribu rumah mengalami kerusakan ringan hingga parah.
Berbagai pihak menilai bahwa ulah manusia menjadi salah satu penyebab utama bencana banjir. Contohnya pembalakan liar yang merusak hutan, sehingga mengurangi daya serap air.
Salah satu perusahaan yang disebut-sebut berkontribusi pada banjir bandang ini, terutama di Sumatera Utara, adalah PT Toba Pulp Lestari.
Siapa Pemilik PT Toba Pulp Lestari?
PT Toba Pulp Lestari dulunya bernama PT Inti Indorayon Utama Tbk (INRU) yang merupakan perusahaan penghasil serat rayon dan bubur kertas.
Perusahaan ini didirikan oleh Sukanto Kanoto yang merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia pada 1983. Namun, berdasarkan Bursa Efek Indonesia, Sukanto Tanoto bukan lagi pemiliknya.
Pemilik PT Toba Pulp Lestari adalah perusahaan Hong Kong bernama Allied Hill Limited (AHL) yang memiliki saham mayoritas sebesar 92,54 persen.
Sementara, saham lainnya dimiliki masyarakat sebanyak 2,14 persen dan 5,32 persen.
Baca Juga: Viral Gelondongan Kayu Terbawa Banjir Sumatera, Dedi Mulyadi: Pohon Tidak Pernah Bunuh Diri Massal
Profil PT Toba Pulp Lestari
Dilansir dari laman resmi perusahaan PT Toba Pulp Lestari (TPL) didirikan sejak 26 April 1983 dengan nama PT Inti Indorayon Utama Tbk (INRU).
Pada sembilan tahun kemudian, TPL mendapatkan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) seluas 269.060 hektare dari Menteri Kehutanan.
Nama perusahaannya kemudian diganti dari PT Inti Indorayon Utama Tbk menjadi PT Toba Pulp Lestari pada 23 Agustus 2001.
Pada tahun 2011, terjadi penyesuaian luas area operasional TPL berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia.
Area operasional yang sebelumnya seluas 269.060 hektare menjadi 188.055 hektare. Seiring waktu, luas areanya kian menyusut.

PT Toba Pulp Tepis Isu Penyebab Banjir di Sumatera Utara
PT Toba Pulp membantah menjadi penyebab utama banjir di Sumatera, Salah satu bukti yang dilampirkan adalah audit menyeluruh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2022-2023.
Berdasarkan hasil dari audit tersebut, PT Toba Pulp Lestari dinyatakan sudah mematuhi seluruh regulasi dan tidak ditemukan pelanggaran dalam aspek lingkungan dan sosial.
PT Toba Pulp Lestari juga membantah terkait tuduhan mengenai deforestasi alias pengurangan atau penghilangan luas hutan secara permanen.