JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat tata kota, M Azis Muslim menilai, permasalahan limbah cangkang kerang hijau merupakan masalah kompleks yang perlu ditangani. Namun demikian, bukan berarti pembudidaya kerang hijau di sana disingkirkan.
"Karena di daerah Muara Angke dan sekitarnya budidaya kerang itu kan menjadi salah satu sumber penghasilan warga," kata Azis dihubungi Rabu, 3 Desember 2025.
"Sehingga kita lihat lokasi di sana banyak sekali budidaya kerang yang dilakukan penduduk karena segmen dan juga pasarnya tersedia," tambahnya.
Namun ia mengingatkan jika limbah cangkang kerang hijau tidak dikelola dengan baik, bisa berimplikasi buruk ke banyak hal, yang paling buruk yaitu pencemaran.
"Apabila cangkang kerang ini tidak dengan baik juga akan bisa menjadi sumber polusi dan juga mengandung logam berat," ucap dia.
Di sisi lain, Azis menyampaikan limbah industri rumah tangga dan lain-lainnya juga menjadi penyumbang pencemaran lingkungan. Ditambah dengan adanya limbah cangkang kerang.
Baca Juga: Pembudidaya di Muara Angke Jakut tak Tahu Kerang Hijau Mengandung Zat Berbahaya
"Nah, ini lah yang berbahaya ya kalau memang tidak diolah dengan baik maka akan menimbulkan penyakit dan juga efek lain aroma yang juga tidak sedap," jelasnya.
Azis mengatakan, salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang hijau. Misalnya dengan diproduksi menjadi barang bernilai.
"Misalnya dapat digunakan sebagai salah satu bahan pupuk untuk tanaman. Nah ini tentunya dibutuhkan adanya peran serta dari pemda dan juga partisipasi masyarakat. Jadi harus ada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah limbah cangkang kerang ini," tuturnya.
Azis pun menyarankan pemerintah bisa memberikan semacam pelatihan cara mengolah limbah yang baik benar. Kemudian dari sisi masyarakat bisa berperan aktif.
"Dan, tentu disitu diharapkan adanya partisipasi aktif ya dari warga terutama para pembudidaya ya kerang hijau untuk bisa mengembangkan industri pengolahan cangkang kerang yang ramah lingkungan," katanya.