Pembudidaya di Muara Angke Jakut tak Tahu Kerang Hijau Mengandung Zat Berbahaya

Rabu 03 Des 2025, 19:52 WIB
Aktivitas pengupasan kerang hijau di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 3 Desember 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Dhiya Ahmad Fauzan/M2)

Aktivitas pengupasan kerang hijau di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 3 Desember 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Dhiya Ahmad Fauzan/M2)

Sedikitnya 30 orang pengupas kerang hijau setiap harinya bekerja memisahkan daging kerang dari kulit atau cangkangnya itu.

Mereka dengan gigih bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang ternyata merupakan penghasilan utama warga RW 22 Muara Angke.

Sariyah mengatakan, para pekerja dibayar Rp30 ribu untuk satu ember kerang hijau yang siap dikupas. Biasanya satu pekerja umumnya mampu mengerjakan sebanyak tiga ember.

"Dibayar Rp30 ribu per ember. Biasanya 3 ember, kalau banyak 4 ember," jelas dia.

Sariyah sendiri mengatakan bahwa kerang hijau itu didapat dari hasil budidaya sendiri di laut. Nelayan memanfaatkan bahan yang ada untuk melakukan budidaya kerang hijau.

"Kalau budidaya-nya ya adanya di laut, kita budidaya sendiri. Jadi di dalam laut pakai galon, pakai kayu gitu," ucap dia.

Daging kerang hijau yang telah dikupas dari kulit atau cangkangnya itu, tambah Saniyah, selanjutnya dia bawa ke tempat pelelangan yang tidak jauh dari lokasi untuk dijual.

"Dijual ke pelelangan. Atau biasanya ada anak buah yang datang buat ngambil," tutur dia.

Sementara, untuk kulit atau cangkang kerangnya sendiri, Saniyah telah menyiapkan lahan untuk menimbun kulitnya itu.

Menurut dia, kulit kerang yang ditimbun itu lama kelamaan akan hancur dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas warga.

Sariyah sangat menyadari akan limbah yang berbahaya bagi ekosistem laut. Bahkan dirinya menuturkan, limbah juga dapat merusak kualitas kerang yang dia hasilkan.

"Air kotoran masuk masuk ke laut kerang bisa mati. Kadang-kadang mati kan ngaruh (ke penjualan)," ungkapnya.

Terdapat Kandungan Zat Berbahaya


Berita Terkait


News Update