POSKOTA.CO.ID - Bencana banjir Sumatera terus menjadi sorotan publik, pasalnya peristiwa duka ini masih belum ditangani sepenuhnya.
Dari informasi terbarunya, BPBD bersama pemerintah daerah terus berupaya melakukan penanganan darurat. Salah satunya di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Data BPBD Kabupaten Agam pada Selasa, 2 Desember 2025 disebutkan terdapat ada sebaran pengungsi di tujuh kecamatan.
Dalam identifikasinya, jumlah pengungsi sekira 15.307 jiwa dengan rincian:
Baca Juga: Isu Kerusakan Lingkungan Menguat, Toba Pulp Lestari Tepis Semua Tuduhan Terkait Banjir Sumatera
- Kecamatan Tanjung Raya: 9.198 jiwa
- Malalak: 2.419 jiwa
- Palembayan: 1.511 jiwa
- Tanjung Mutiara: 901 jiwa
- Koto: 778 jiwa
- Ampek Nagari: 400 jiwa
- Palupuh: 100 orang
“BPBD mengaktifkan pos komando (posko) yang berlokasi di balairung rumah dinas Bupati Agam,” keterangan resmi BNPB dikutip pada Rabu, 3 Desember 2025.
Sementara untuk memobilisasi sumber daya agar penanganan darurat berjalan optimal dengan mengaktifkan 13 pos lapangan di 13 kecamatan.
“Sebagaian besar pos lapangan berlokasi di kantor kecamatan,” tuturnya.
Baca Juga: Viral! Usai Banjir di Sumatera: Warga Bertahan Hidup Setelah Menemukan Kulkas Hanyut Berisi Makanan
Selain itu, pendistribusian bantuan lewat udara pun terus dikerahkan untuk membantu dapur umum serta kebutuhan lain, khususnya di titik-titik yang masih terisolir.
Pihak BPBD mendata kerugian material di Kabupaten Agam per Selasa sebanyak 465 unit, rusak sedang 188 unit, rusak ringan 406 unit.
Sedangkan untuk infrastruktur umum seperti 10 titik jembatan rusak, 25 titik jalan rusak, jaringan air sepanjang 6.780 meter serta fasilitas pendidikan 102 unit.
“BPBD masih melakukan pendataan dan pendetailan data lapangan,” ujarnya.
Baca Juga: Cara Mengakses Internet Gratis Starlink untuk Korban Banjir Sumatera
Salurkan Bantuan 40 Ton

Penyaluran bantuan untuk korban bencana banjir Sumatera telah dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bantuan seberat 40 ton ini disalurkan di tiga wilayah terdampak, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.
Bantuan tersebut berupa makan-minum dan alat kesehatan untuk mendukung pemulihan kondisi usai terjadinya peristiwa banjir besar.
“Kami akan memobilisasi bantuan untuk tiga wilayah terdampak bencana,” kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati.
Tak hanya itu, bantuan ini juga menjadi prioritas dalam penanganan darurat selain pencarian dan pertolongan.
“Dukungan bahan pangan dan non-pangan dibutuhkan warga yang terdampak bencana, khususnya mereka yang masih terisolir,” tuturnya.