Ilustrasi pengisian daya baterai mobil listrik. (Sumber: Freepik)

OTOMOTIF

Apakah Pengemudi Mobil Listrik Berisiko Terpapar Radiasi? Ini Hasil Studinya

Rabu 03 Des 2025, 21:05 WIB

POSKOTA.CO.ID - Mobil listrik semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, seiring meningkatnya penggunaan teknologi baterai besar dan komponen listrik tegangan tinggi, muncul kekhawatiran: apakah pengguna mobil listrik berisiko terpapar radiasi? Sebuah studi terbaru menjawab rasa penasaran tersebut dan hasilnya cukup menenangkan.

Melansir dari Carcoops, penelitian ini dilakukan oleh ADAC (Klub Otomotif Jerman) bekerja sama dengan Kantor Federal Perlindungan Radiasi Jerman.

Tujuannya adalah mengukur paparan radiasi elektromagnetik pada pengemudi dan penumpang ketika mobil listrik digunakan di jalan maupun saat sedang mengisi daya.

Total yang diuji meliputi 11 mobil listrik, dua mobil hybrid dan satu mobil bensin konvensional. Para insinyur memasang sepuluh sensor pada boneka kursi dan memindahkannya ke beberapa titik duduk, lalu melakukan pengujian dalam kondisi penggunaan nyata.

Baca Juga: Honda Bantu Pemilik Kendaraan yang Terdampak Banjir Sumatera dengan Program Servis Khusus

Apa yang Ditemukan dari Studi Ini?

Saat proses pengujian di jalan, tim menemukan lonjakan singkat gelombang magnetik ketika kendaraan melakukan akselerasi cepat, pengereman kuat, atau saat komponen listrik tertentu diaktifkan.

Namun, menurut peneliti, fenomena ini normal dan tidak membahayakan, terutama pada kendaraan dengan motor listrik dan sistem tegangan tinggi.

Yang menarik, hasilnya menunjukkan bahwa paparan radiasi mobil listrik berada jauh di bawah batas aman internasional.

Bahkan pada beberapa kasus, tingkat radiasi atau electrosmog pada mobil listrik lebih rendah dibanding kendaraan berbahan bakar bensin modern.

Baca Juga: Mobil Listrik iCar Siap Tampil di IIMS 2026, V23 Diprediksi jadi Model Perdana

Menurut hasil ADAC, tingkat radiasi tertinggi justru ditemukan di area kaki, bukan di kepala. Kemudian, level paparan tetap sangat rendah bahkan pada kondisi ekstrem.

Lebih lanjut, tida ada indikasi risiko bagi sel tubuh, sistem saraf maupun pengguna alat pacu jantung.

Tetapi yang mengejutkan, fitur yang menghasilkan radiasi tertinggi bukan berasal dari baterai mobil atau motor listrik, tetapi dari pemanas kursi.

Hal ini berlaku pada semua jenis kendaraan baik listrik, hybrid, maupun bensin tetapi angkanya tetap berada dalam kategori aman.

Baca Juga: Mobil Listrik iCar Siap Tampil di IIMS 2026, V23 Diprediksi jadi Model Perdana

Bagaimana Saat Pengisian Daya?

Ilustrasi pengisian daya baterai mobil listrik. (Sumber: Freepik)

Banyak orang menganggap proses charging sebagai momen paling berisiko karena arus listrik besar mengalir ke baterai.

Hasilnya dari studi yang dilakukan, antara lain:

Berdasarkan penelitian tersebut, mobil listrik tidak menimbulkan paparan radiasi berbahaya bagi pengemudi maupun penumpang.

Tingkat radiasi yang dihasilkan jauh berada di bawah batas yang direkomendasikan badan kesehatan internasional.

Dengan kata lain, mengendarai atau mengisi daya mobil listrik aman bagi tubuh manusia, termasuk bagi orang yang menggunakan alat medis seperti pacemaker.

Jika Anda pernah khawatir bahwa mobil listrik adalah sumber radiasi tersembunyi, studi ini membuktikan sebaliknya: teknologi kendaraan masa depan ini aman dan tidak lebih berbahaya dibanding mobil konvensional.

Tags:
mengisi daya mobil listrikmobilPengisian dayaradiasiteknologi bateraiMobil listrik

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor