Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Sumber: jabarprov.go.id)

Daerah

Viral Gelondongan Kayu Terbawa Banjir Sumatera, Dedi Mulyadi: Pohon Tidak Pernah Bunuh Diri Massal

Selasa 02 Des 2025, 19:25 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bencana banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara beberapa hari terakhir kembali memunculkan perhatian serius mengenai kondisi hutan di wilayah tersebut.

Selain derasnya arus air, publik dibuat terkejut dengan banyaknya gelondongan kayu yang ikut terseret banjir dari hulu pegunungan.

Fenomena ini kemudian memicu pertanyaan besar, dari mana kayu-kayu itu berasal?

Dalam sejumlah video amatir yang viral di media sosial, tampak gelondongan kayu berukuran besar berhamburan dan terbawa arus.

Baca Juga: Detik-Detik Kontainer Hantam Banyak Kendaraan di Tol Purbaleunyi: Mobil Remuk, Lalu Lintas Lumpuh

Banyak pihak menduga bahwa kayu tersebut merupakan hasil deforestasi atau penebangan liar di wilayah hulu.

Namun dugaan itu kemudian ditanggapi oleh Kementerian Kehutanan yang menyebut bahwa asal material kayu tidak selalu berkaitan langsung dengan praktik pembalakan ilegal.

Potret peristiwa bencana banjir yang menghantam wilayah Sumatera. (Sumber: BNPB)

Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Dwi Januanto, menjelaskan bahwa kayu gelondongan dapat berasal dari berbagai kondisi alam maupun aktivitas manusia.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya tetap melakukan pendalaman terhadap kemungkinan adanya praktik illegal logging.

Baca Juga: Update Korban Kecelakaan di Tol Cipularang, Satu Tewas dan Dua Luka Berat

"Kami tidak menafikan kemungkinan adanya aktivitas ilegal. Namun sumber kayu bisa beragam, mulai dari pohon lapuk, pohon tumbang alami, material sungai, hingga area bekas penebangan legal," kata Dwi dalam keterangan resmi Sabtu, 29 November 2025.

Pernyataan Dwi disampaikan untuk meredam spekulasi publik tetapi tetap membuka ruang investigasi lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa setiap indikasi pelanggaran akan diproses sesuai aturan yang berlaku.

"Kami memastikan seluruh unsur penebangan ilegal akan ditindak sesuai ketentuan," katanya.

Di tengah perdebatan soal asal-usul kayu tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut memberikan pandangan yang cukup menohok.

Baca Juga: Perayaan HUT Ke-197 Kabupaten Lebak Diwarnai Aksi Demo Ratusan Mahasiswa

Melalui unggahan di akun Instagram resminya @dedimulyadi71, Dedi menampilkan video banjir bandang di Sumatra yang memperlihatkan derasnya aliran air bercampur dengan sejumlah gelondongan kayu.

Bersamaan dengan itu, Dedi Mulyadi mengungkapkan pendapat keras mengenai kondisi hutan Indonesia.

Komentar Dedi Mulyadi tentang kondisi banjir di Sumatera. (Sumber: tangkapan layar)

Menurutnya keberadaan gelondongan kayu dalam jumlah besar tidak mungkin terjadi tanpa campur tangan manusia.

"Sepengetahuan saya, tidak pernah ada pohon di rimba raya roboh bergelimpangan karena melakukan bunuh diri massal. Hampir rata-rata kerusakan hutan dan tumbangnya pohon terjadi akibat penebangan yang direncanakan," tulis Dedi Mulyadi. Ia menilai bahwa fenomena tersebut seharusnya menjadi momentum untuk introspeksi bersama.

Dedi meminta semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku industri, untuk tidak membuat narasi pembenaran terkait kerusakan lingkungan yang menyebabkan bencana.

"Mari kita melakukan introspeksi diri agar tidak mengulang peristiwa ini dan tidak menciptakan narasi untuk membenarkan diri," ujarnya.

Dedi kembali menegaskan bahwa kerusakan hutan adalah faktor yang sering kali memperburuk dampak bencana di daerah aliran sungai.

"Tidak pernah ada cerita pohon melakukan bunuh diri massal," ulang Dedi Mulyadi dalam keterangannya.

Banjir bandang yang sedang terjadi menjadi pengingat penting tentang pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan serta pengawasan ketat terhadap segala bentuk aktivitas penebangan.

Pemerintah daerah dan pusat kini terus melakukan penanganan darurat sekaligus investigasi untuk mengetahui penyebab pasti banyaknya kayu yang terbawa arus banjir.

Hingga hari ini, Selasa 2 Desember 2025 jumlah korban jiwa yang telah dilaporkan mencapai lebih dari 700 orang dan 500 orang lainnya masih hilang.

Tags:
viral deforestasiDedi Mulyadikayu gelondonganbanjir Sumatera

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor