Bencana di pulau Sumatera. (Sumber: Dok. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)

Nasional

Akses Masih Terputus, BNPB Pastikan Penyaluran Logistik ke Daerah Terdampak Bencana Dipercepat

Selasa 02 Des 2025, 18:33 WIB

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penyaluran bantuan logistik bagi wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatra dan Aceh terus dikebut melalui jalur darat, laut, dan udara. BNPB menegaskan, percepatan distribusi menjadi prioritas utama di tengah kondisi akses yang masih banyak terputus.

“Pengiriman logistik tahap pertama untuk Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan sudah mencapai 100 persen,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Selasa, 2 Desember 2025.

Namun, penyaluran ke Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, dan Nias Selatan masih terkendala akses darat. Pendistribusian bantuan mengoptimalkan pengiriman melalui udara atau airdrop.

Untuk menjangkau wilayah terisolasi, BNPB dan TNI AD mengoperasikan tiga helikopter yang digunakan mengangkut sembako, peralatan dapur, BBM, genset, hingga perangkat komunikasi satelit seperti Starlink.

Baca Juga: Kronologi 9 Mobil Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi, Pengemudi Honda Jazz Tewas

"Sejumlah sorti udara diarahkan khusus ke daerah yang belum bisa ditembus jalur darat seperti Sopotinjak dan Muara Siabu. Ini menjadi upaya cepat kami untuk memastikan bantuan tetap sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah pusat juga memperkuat dukungan personel dan peralatan. BNPB mengerahkan 20 personel di Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, sementara TNI/Polri mengirim lebih dari 500 personel ke wilayah Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal.

Presiden Prabowo juga memberikan dukungan berupa 33 unit alat komunikasi, 33 unit genset, 14 unit LCR, 750 dus mi instan, dan 129 unit tenda, yang seluruhnya telah didistribusikan ke daerah terdampak.

Sementara itu, kerusakan infrastruktur menjadi tantangan Utama di Aceh. Hampir seluruh jalur utama terputus total, termasuk perbatasan Sumatera-Aceh Tamiang, Gayo Lues-Aceh Tamiang, Bireuen-Takengon, serta Bener Meriah-Bireuen.

Baca Juga: Viral! Verrell Bramasta Gunakan Tactical Vest di Area Banjir Sumatera, Netizen: Untuk Apa?

Jalur Banda Aceh-Lhokseumawe juga tidak dapat dilewati, meski terdapat jalur alternatif melalui Jembatan Gantung Awe Geutah dengan mobilitas terbatas.

“Perbaikan infrastruktur vital sedang dipercepat oleh Kementerian PUPR agar akses logistik dan evakuasi dapat kembali normal,” ucapnya.

Pada aspek komunikasi, BNPB telah mengaktifkan perangkat Starlink di Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Tamiang. Mobilisasi perangkat ke daerah lain masih berlangsung untuk memastikan koordinasi penanganan bencana tidak terputus.

Lebih lanjut, Abdul mengatakan, pihaknya juga mengirim bantuan melalui jalur laut menggunakan Kapal Express Bahari dari Pelabuhan Krueng Geukeuh ke Kuala Langsa, Senin, 1 Desember 2025.

Bantuan mencakup hygiene kit, selimut, matras, makanan siap saji, sembako, dan alat kebersihan. Distribusi udara turut dilakukan menuju wilayah sulit dijangkau seperti Gayo Lues dan Aceh Tamiang.

"Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga dikerahkan. Satu pesawat Cessna 208B Caravan melakukan tiga sorti dengan total bahan semai 1.000 kg NaCl dan 2.000 kg CaO untuk mengendalikan intensitas hujan," ujar dia.

Baca Juga: IKM Depok Galang Dana untuk Korban Banjir Bandang Sumatera

Selanjutnya, penyaluran bantuan di Sumatra Barat dilakukan melalui jalur udara dan laut. BNPB bersama TNI dan Basarnas mengirim 4 ton logistik ke Kabupaten Solok, Agam, dan Pasaman Barat. Bantuan meliputi makanan kemasan, beras, air mineral, kasur, obat-obatan, dan bahan baku makanan.

Ia mengatakan, jalur laut juga digunakan untuk mengirim bantuan ke Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, yang masih terisolasi akibat akses jalan yang belum terbuka. Seluruh unsur pemerintah, relawan, dan mitra internasional dipastikan terus bekerja maksimal.

“Kami terus mempercepat pencarian korban, pembukaan akses, pemulihan layanan vital, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,” tuturnya.

Tags:
hidrometeorologiBNPBbencana

Ali Mansur

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor