POSKOTACOID - Bencana banjir bandang dan juga tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tengah jadi sorotan hangat publik sejak beberapa hari belakangan.
Sejumlah video viral di media sosial menampilkan dahsyatnya banjir yang menerjang rumah warga, jalan, jembatan, dan bangunan lainnya.
Namun, meskipun bencana ekstrem tersebut sudah melanda daerah-daerah itu selama beberapa hari, pemerintah masih belum menetapkannya sebagai bencana nasional.
Hal itu pun membuat publik bertanya-tanya mengenai alasan pemerintah belum mengumumkan darurat nasional terhadap bencana banjir dan longsor yang menimpa Sumatera.
Lantas, apa sebenarnya alasan pemerintah belum mengumumkan perintah darurat nasional atas kejadian bencana ekstrem di Sumatera?
Alasan Pemerintah Tidak Menetapkan Bencana di Sumatera Sebagai Darurat Nasional
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan alasan pemerintah tidak menetapkan bencana banjir di beberapa daerah Sumatera sebagai bencana nasional.
Suharyanto menyebut jika banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh masih masuk ke dalam skala bencana tingkat provinsi.
Menurutnya, sampai saat ini baru ada dua bencana yang pernah ditetapkan sebagai darurat nasional di Indonesia, yaitu tsunami Aceh 2004 dan Covid-19.
“Yang pernah ditetapkan Indonesia sebagai bencana nasional itu hanya Covid-19 dan tsunami Aceh 2004. Sementara itu, bencana besar lain seperti gempa Palu, NTB, dan Cianjur pun tidak ditetapkan sebagai bencana nasional,” ujar Suharyanto dalam pertanyaan resminya.
Baca Juga: Titik Lokasi Banjir Medan Bisa Dilihat Realtime Via PetaBencana.id, Cek Sekarang!
Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan jika kondisi di tiga daerah provinsi itu kini sudah membaik daripada sebelumnya, seperti yang dilihat masyarakat dalam video yang berseliweran di media sosial.
“Memang kemarin kelihatannya mencekam karena berseliweran di media sosial, tetapi begitu kami tiba langsung di lokasi, banyak daerah yang sudah tidak hujan. Yang paling serius memang Tapanuli Tengah, tetapi wilayah lain relatif membaik,” katanya.
Kriteria Penetapan Bencana Nasional
Suharyanto menjelaskan bahwa ada sejumlah parameter dalam menetapkan suatu bencana sebagai bencana nasional.
Beberapa parameter yang dimaksud, yaitu kerusakan absolut, lumpuhnya pemerintahan daerah, sampai hilangnya kendali layanan publik
Kendati demikian, katanya, kondisi bencana ekstrem yang terjadi di tiga daerah provinsi Sumatera belum memenuhi kriteria tersebut.
Terlebih lagi struktur pemerintahan daerah tersebut dinilai masih bisa menangani kondisi banjir Sumatera yang terjadi dengan juga didorong oleh bantuan dari pusat.