POSKOTA.CO.ID - Wilayah Aceh diguncang gempa bumi dengan kekuatan 6,3 magnitudo yang disebut termasuk dalam kejadian megathrust.
Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono yang mengatakan gempa yang terjadi Simeulue pada Kamis, 27 November 2025.
“Ini event megathrust, dilihat dari lokasi episenternya dan bentuk patahannya yang naik (thrusting),” ucap Daryono.
Sebagai tambahan informasi, zona megathrust ini disebut berpontesi memicu gempa berkekuatan 8.7 Magnitudo.
Baca Juga: Tanggul Pantai Mutiara Jakut Rembes, Wagub Rano: Solusi tidak Hanya Sekadar Nambal
Daryono pun menerangkan jika fenomena megathrust tidak harus dalam skala besar, jika pusatnya di bidang kontak antarlempeng.
“Gempa megathrust terjadi setiap hari magnitudo 2.0 sampai 3.0, nggak dirasa hanya alat yang mendeteksi,” kata Daryono.
Meski begitu, ditegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
“Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas 6 gempa bumi susulan (aftershock) yang terbesar 4.8 Magnitudo,” tuturnya.
Baca Juga: Rencana Jepang Cegah Bencana dan Jatuhnya Korban Jiwa Akibat Gempa Bumi Besar Palung Nankai
12 Orang Luka-luka Akibat Gempa
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan bahwa ada 12 orang korban di Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Tenggara dan Simeulue.
Guncangan terjadi pukul 12.10 WIB dengan pusat gempa sekitar 55 kilometer di arah barat daya, Sinabang dan kedalaman 10 kilometer.
“Sebagian besar korban luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan,” ujar Abdul Muhari.
Gempa yang terjadi di Aceh ini merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Lebih lanjut, BPNB masih mendata jumlah korban serta pengungsi akibat peristiwa ini. Sementara itu, kerugian materiil dan tingkat kerusakan fasilitas umum (fasum) tengah dievaluasi petugas gabungan di bawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).