Ilustrasi, kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek saat melintas di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Capai 80,57 Persen, Ini Tiga Titik yang Jadi Tantangan Utama

Rabu 26 Nov 2025, 21:47 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Progres pembangunan proyek LRT Fase 1B yang telah mencapai 80,57 persen dan ditargetkan beroperasi pada Agustus 2026, ternyata memiliki tantangan besar.

Adapun LRT Fase 1B akan menghubungkan Velodrome hingga Manggarai, melewati sejumlah kawasan padat dan pusat aktivitas masyarakat.

Jalur ini melintasi koridor penting seperti Pramuka, Matraman, Tambak, hingga akhirnya terhubung dengan Stasiun Manggarai.

Direktur LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar, menyampaikan, bahwa terdapat tiga titik krusial selama pengerjaan proyek tersebut.

Baca Juga: Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Tembus 80 Persen, Target Operasi Agustus 2026

Pertama di Tol Wiyoto Wiyono, yang lintasan LRT dibangun melintas di atas tol itu. Kedua, di wilayah Matraman, Jakarta Timur dan terakhir Manggarai, Jakarta Pusat.

"Pada saat ini proses pekerjaannya alhamdulillah lancar di segmen Tol Wiyoto Wiyono ini dan harapannya nanti di awal Januari semua girder sudah bisa tersambung semua. Supaya segmen ini bisa segera tersambung," ucap Ramdani kepada awak media, Rabu, 26 November 2025.

Ramdani mengatakan, usai girder itu, tersambung, pekerjaan akan dilanjutkan dengan pemasangan dinding dan parapet, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan rel di atas layang tol tersebut.

"Lanjutan dari Tol Wiyoto Wiyono kita masuk ke Jalan Pramuka. ada Stasiun Pramuka BPKP, progresnya juga cukup tinggi di sini. Namun seperti yang kita lihat pada saat ini pekerjaannya masih berbatas kepada pekerjaan infrastruktur seperti atap," ujar Ramdani.

"Dan paralel dengan itu, interior stasiun juga kita kerjakan di stasiun ini. Di sebelah kiri jembatannya sudah selesai dan pada saat ini sedang persiapan pekerjaan rel untuk di jembatan ini," ujarnya.

Untuk Stasiun Pasar Pramuka, dikatakan Ramdani, kondisi lahan yang sempit menjadi tantangan tersendiri.

Saat ini pekerjaan difokuskan pada pembangunan linkway dan atap stasiun, sementara satu pier yang belum berdiri ditargetkan segera dipasang untuk mengejar proses pembangunan jembatan.

"Salah satu tantangan juga bagi kita (di Pramuka ini) karena kita harus berkoordinasi dengan operator lain, KAI tentunya di sini. Jadi di mana kita hanya diberikan waktu window time yang cukup singkat ketika melakukan erection di area ini," kata Ramdani.

Namun, Ramdani mengatakan, saat ini pekerjaan girder sudah terangkat semua. Pihaknya, akan melanjutkan dengan pemasangan lantai di Stasiun tersebut.

"Harapannya nanti di awal Januari juga bisa selesai di segmen jembatan ini," ujar dia.

Baca Juga: Tarif Rp1 untuk MRT, LRT Jakarta, dan Transjakarta Diperpanjang Hingga 7 September 2025, Ini Syarat dan Rute Lengkapnya

Di Perempatan Matraman, kondisi area kerja yang sempit menuntut koordinasi intens dengan sejumlah pihak, termasuk Kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Transjakarta, terutama dalam pengangkatan long span. Ramdani menargetkan viaduct di area ini bisa dirampungkan pada akhir Januari 2026.

"Pada saat ini pekerjaan di sipil ataupun infrastruktur pekerjaan Stasiun Matraman sudah hampir rampung semuanya. Sekarang kita fokus kepada pekerjaan atap dan nantinya akan kita lanjutkan ke pekerjaan arsitektur dan MEP di area ini," kata dia.

Dari Matraman menuju Jalan Tambak, Ramdani menyampaikan, pembangunan viaduct telah berhasil diselesaikan meski berada di area yang sangat sempit.

"Pada saat ini kita sudah masuk kepada pekerjaan rel yang nantinya kita akan lanjut kepada jembatan selanjutnya di Manggarai," ucap dia.

Titik paling menantang berada di Manggarai, di mana LRT harus melintas di level tiga, berdampingan dengan jalur KRL existing serta double-double track.

“Infrastruktur dari arah utara akan berbelok ke Manggarai dan berada pada level yang paling tinggi. Target penyelesaian jembatan ini ada di kuartal I 2026,” jelas Ramdani.

Ramdani menjelaskan, area Stasiun Manggarai juga menuntut perhatian ekstra karena posisinya yang berada di samping sungai dan jalan yang sempit.

Baca Juga: LRT Jakarta Rute Velodroome-Manggarai Beroperasi Agustus 2026, Ditargetkan Peroleh Laba Bersih 67 Persen

Pihaknya, harus intens berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) terkait proses konstruksi.

"Selain jalannya sempit, kita juga berada di samping sungai yang mana kita juga harus berkoordinasi dengan BBWSCC ya ketika pada saat melakukan pembangunan," ujar Ramdani.

Ramdani menyebut, setelah pekerjaan struktur rampung, proyek akan memasuki fase Testing and Commissioning pada April 2026.

LRT Jakarta, bersama para masinis yang saat ini tengah dipersiapkan, akan melaksanakan serangkaian uji coba yang direncanakan berlangsung hingga Agustus 2026.

"Saat ini LRT Jakarta sedang menyiapkan masinis yang nanti kita akan bekerjasama bareng dalam rangka testing commissioning. Jadi mencoba menargetkan di bulan April sampai dengan bulan Agustus 2026," ungkap Ramdani. (cr-4)

Tags:
JakartaJabodetabek LRT Velodrome-ManggaraiLRT Jakarta Fase 1BLRT Jakarta

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor