PESANGGRAHAN, POSKOTA.CO.ID - Jasad Alvaro Kiano Nugroho, 6 tahun, dikuburkan di kompleks pemakaman wakaf sekitar Masjid Al Muflihun, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Penggali kubur, Kanang, 66 tahun, mengatakan, proses penggalian liang lahat dikerjakan selama tiga hari. Proses penggalian itu dilakukannya saat korban penculikan itu ditemukan tewas, Minggu, 23 November 2025.
"Yang kecil (galian untuk makam Alvaro) itu untuk anaknya, katanya yang kemarin yang dibunuh sama orang tuanya. Katanya suruh tunggu sampai hari Sabtu, saya galiin udah 3 hari, belum ada kabarnya," kata Kanang di lokasi, Rabu, 26 November 2025.
Kanang menjelaskan, pekerjaan berlangsung lebih berat, karena struktur tanah urugan di area tersebut mudah runtuh. Ia mengaku kondisi tersebut kerap terjadi, karena banyak orang yang ikut turun dan memadati area sekitar liang lahat saat pemakaman.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Tes DNA untuk Pastikan Kerangka Diduga Alvaro
Meski begitu, ia tetap menyelesaikan galian sambil menunggu keputusan lanjutan dari pihak RT dan RW mengenai waktu penutupan tanah.
Menurutnya, liang lahat belum boleh diurug, karena keluarga masih menunggu hasil DNA. Kanang hanya mengikuti arahan tokoh lingkungan yang meminta galian dibiarkan terbuka hingga ada kepastian antara Jumat atau Sabtu.
"Tadi dari mantan RW, katanya, kalau enggak Jumat, Sabtu, Bang Kanan, jangan diurug dulu, biarin, katanya gitu. Karena DNA-nya katanya belum apa gitu enggak ngerti saya," ucap dia.
Ia mengatakan, jenazah Alvaro sempat direncanakan ditumpangkan pada liang lahat kerabatnya. Hanya saja, makam belum genap setahun, sehingga tidak bisa dibuka, tetapi bisa dikecualikan mengingat jasad Alvaro hanya tinggal kerangka.
Baca Juga: Cari Rahang Alvaro, Polisi Kembali Sisir Area Bawah Jembatan Cilalay Bogor
"Enggak bisa (kalau belum) 1 tahun, karena itu masih belonjor. Lah, belonjoran mau dibuka, ya saya enggak mau, gitu. Udah cari tempat lain aja. "Udah, Bang," katanya, "cuman tulang belulang ini," katanya, gitu," katanya.
Saat ini, liang lahat untuk Alvaro masih berupa galian tanpa batu. Pasalnya, polisi masih mencari
sisa-sisa tulang korban di aliran sungai Cerewed di bawah Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, Rabu, 26 November 2025.