KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Polisi kembali menjadwalkan penyisiran di bawah Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, pada Rabu, 26 November 2025.
Langkah ini dilakukan untuk mencari bagian kerangka milik Alvaro Kiano Nugroho, 6 tahun, bocah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh ayah tirinya, Alex Iskandar.
“Mencari rahang diduga milik korban,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, saat dikonfirmasi, Rabu, 26 November 2025.
Baca Juga: Jenazah Pelaku Pembunuhan Alvaro Dimakamkan di Tangerang
Nicolas mengatakan, proses pencarian akan kembali melibatkan anjing pelacak untuk memperluas kemungkinan temuan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyisiran dijadwalkan dimulai sekitar pukul 11.00 WIB.
“Penyisiran lagi dengan anjing pelacak,” ucap Nicolas dengan singkat.
Menurut Nicolas, kegiatan ini merupakan lanjutan dari pencarian sebelumnya, setelah jasad Alvaro diketahui dibuang ke aliran Sungai Cerewed yang berada tepat di bawah Jembatan Cilalay.
Alvaro sebelumnya dilaporkan hilang selama delapan bulan sebelum akhirnya kasus ini terungkap.
Sebelumnya, Polisi mengungkap fakta baru terkait alasan tersangka Alex Iskandar memilih wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, sebagai lokasi pembuangan jenazah Alvaro Kiano Nugroho, 6 tahun.
Baca Juga: Tersangka Pembunuh Alvaro Tewas, Dua Petugas Piket Polres Jaksel Diperiksa Propam
Lokasi yang akhirnya menjadi tempat ditemukannya kerangka yang diduga kuat milik bocah tersebut ternyata tidak dipilih secara acak.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo menjelaskan, tersangka AI memiliki kerabat yang tinggal di sekitar Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Hal itu membuatnya cukup mengenal kondisi lingkungan, termasuk titik-titik yang jarang dilalui warga. Pengetahuan itu dimanfaatkan pelaku untuk mencari tempat pembuangan yang dianggap paling aman.
“Dia sudah mengetahui lokasi mana yang sepi, termasuk tempat pembuangan sampah di bawah jembatan,” jelas Ardian.
Ardian mengatakan, berdasarkan keterangan dari penyidik, jembatan Cilalay merupakan area yang tidak terlalu ramai dan kerap digunakan sebagai lokasi pembuangan sampah oleh warga sekitar.
Situasi itu memberi keyakinan kepada pelaku bahwa jenazah korban tidak akan mudah ditemukan, terlebih karena dibuang pada malam hari.