"Menurut saya kekerasan rumah tangga dengan korban kekerasan terhadap perempuan yang dipengaruhi oleh pemberitaan di media sosial, walaupun ada, tetapi sangat minim pengaruhnya," kata Musni.
Ia menilai, bahwa realitas sehari-hari yang penuh tekanan, terutama ekonomi justru memiliki pengaruh jauh lebih besar.
"Yang dominan adalah faktor ekonomi yaitu perut. Kalau tidak ada yang mau dimakan, akan menimbulkan masalah dari istri yang kemudian direspons suami, yang tidak jarang dengan kekerasan terhadap istri yang sering berakhir dengan perceraian, yang walaupun dibolehkan tetapi sangat dimurkai oleh Allah," ucapnya. (cr-4)
