POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini sedang viral isu dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menyeret nama pesepak bola muda asal Bandung Riski Nur Fadhilah.
Setelah beberapa hari tak memberikan keterangan, Riski akhirnya muncul dalam sebuah video klarifikasi yang beredar pada Rabu 19 November 2025.
Ia menegaskan bahwa dirinya bukan korban TPPO dan meminta publik menghentikan spekulasi yang berkembang.
Dalam pernyataannya, Riski Nur Fadhilah menjelaskan bahwa keberangkatannya ke Kamboja merupakan keputusannya sendiri.
Baca Juga: SK PAW Rifki Rafsanjani Resmi Turun dari Gubernur Banten
Ia menampik kabar yang menyebut dirinya mengalami ancaman, paksaan, maupun kekerasan.
"Itu tidak benar. Saya ke Kamboja atas kemauan sendiri. Tidak ada paksaan, dan kondisi saya baik," ucapnya dalam video tersebut.
Riski juga menambahkan bahwa kesehariannya di Kamboja berjalan aman dan ia mendapatkan makanan serta tempat tinggal yang layak.
Pesepakbola muda ini juga menyebut bahwa cerita-cerita yang beredar sebelumnya terkait penyiksaan maupun kesulitan untuk pulang, merupakan upaya pribadi agar bisa segera kembali ke Indonesia karena merasa tidak betah.
"Cerita itu dibuat karena saya ingin pulang cepat," katanya.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Awan Panas Hingga 8,5 KM
Namun alih-alih meredam isu, klarifikasi itu justru memunculkan reaksi beragam dari warganet.
Banyak yang menilai gestur tubuh Rizki tampak kaku, termasuk posisi tangannya yang tidak terlihat sepanjang video karena berada di belakang tubuh.
Beberapa warganet juga menyoroti tatapannya yang sesekali terlihat mengarah ke seseorang di luar kamera, sehingga memunculkan dugaan bahwa ia tidak berbicara secara bebas.
Komentar publik di berbagai platform digital pun menunjukkan keraguan serupa.
Tidak sedikit yang menduga video klarifikasi tersebut dibuat dalam kondisi tekanan, meski hingga saat ini belum ada bukti konkret yang mendukung kecurigaan tersebut.
Publik meminta pihak berwenang memastikan keselamatan Riski dan memberikan penjelasan resmi mengenai situasi sebenarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga dan otoritas terkait belum memberikan keterangan tambahan mengenai keberadaan dan kondisi Riski di Kamboja.
Situasi ini membuat publik menunggu perkembangan lebih lanjut untuk memastikan apakah klarifikasi yang disampaikan benar-benar mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Sebelum klarifikasi tersebut muncul, Riski diberitakan diduga menjadi korban TPPO setelah mendapat tawaran seleksi sepak bola di Medan melalui media sosial.
Berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya, ia dijemput dari Jakarta menuju Medan sebelum akhirnya dibawa ke Malaysia dan kemudian ke Kamboja.