JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peresmian Sentra Fauna dan Kuliner di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang direncanakan akan dilaksanakan pada Sabtu, 15 November 2025, batal digelar.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menyampaikan, hingga saat ini baru 30 pedagang eks Pasar Barito yang mendaftar untuk kembali berjualan di lokasi baru tersebut.
Adapun secara keseluruhan terdapat 125 kios di Sentra Fauna Lenteng Agung yakni 22 kios untuk Zona A, 15 kios untuk zona B, 61 kios untuk Zona C, 13 kios untuk Zona D dan 19 kios untuk Zona E.
"Kita masih menunggu pedagang lama untuk berjualan kembali. Karena, baru 30 orang yang mendaftar," ujar Ratu saat dikonfirmasi Poskota, Selasa, 18 November 2025.
Ratu menegaskan, hingga saat ini untuk ratusan kios yang berada di Sentar Fauna Lenteng Agung itu sebenarnya sudah dapat ditempati oleh para pedagang
"Untuk kesiapan berdagang sudah siap," ucap Ratu.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan, alasan batalnya peresmian Sentra Fauna Lenteng Agus yang seharusnya di resmikan pada Sabtu lalu.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Upayakan Pedagang Tidak Ketinggalan Pendaftaran Sentra Lenteng Agung
Menurut Pramono, ketersediaan air hingga listrik harus dipastikan sempurna sebelum tempat itu resmi dibuka.
"Jadi, saya yang batalin. Karena saya enggak mau kalau belum siap bener, air, listrik, dan sebagainya," ucap Pramono di Jakarta Pusat, Minggu, 16 November 2025.
Pramono menyebut bahwa tanggung jawab pemerintah adalah memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pedagang yang telah dipindahkan ke lokasi tersebut.
Karena itu, ia memilih untuk menunda pembukaan hingga seluruh fasilitas benar-benar siap digunakan.
"Sebenarnya fasilitasnya sudah, sudah siap. Tetapi dari kecil aja belum siap, saya enggak mau. Karena apa? Tanggung jawab kita adalah memberikan rasa nyaman bagi para pedagang yang kita pindahkan," kata Pramono.
Lebih lanjut, Pramono menegaskan, setelah sentra tersebut benar-benar siap digunakan dan pedagang mulai menempati kios, pemerintah akan menggratiskan biaya sewa selama enam bulan.
"Dan kalau kemudian sudah siap mereka pindah, mereka kita gratiskan sejak mereka nempatin, 6 bulan. Jadi saya pengin mereka juga nyaman berjualan di sana," ungkap Pramono. (cr-4)