CIMAHI, POSKOTA.CO.ID - Di tengah dominasi musik pop dan elektronik, seorang perempuan dari Cimahi memilih jalur yang jarang dilewati yakni menjaga blues tetap hidup.
Ia adalah Vera Ida Hasani, atau VeraVeY, musisi yang kini dikenal lewat karakter vokalnya yang melankolis namun hangat.
Perjalanan Vera menuju blues tidak terjadi begitu saja. Setelah resign dari pekerjaan bank, ia bergabung dengan Bandung Blues Society dan menemukan rumah musikalnya.
"Waktu ikut komunitas itu, saya baru kerasa, ternyata blues asik banget," ujarnya saat ditemui di Cimahi Selatan.
Sejak itu, Vera mulai tampil di berbagai kota, dari Depok hingga Sumatra. Dari panggung-panggung kecil itulah ia menemukan warna musiknya sendiri terinspirasi Stevie Ray Vaughan hingga Janis Joplin, namun tetap berdiri sebagai dirinya.
Baca Juga: Festival Putih Abu-Abu, Ajang Kreativitas Pelajar Cimahi
Puncak perjalanannya sejauh ini adalah lahirnya album debut "Blooming Inspiration", berisi delapan lagu ciptaannya.
Lewat album ini, ia ingin menunjukkan bahwa blues tidak selalu muram. "Blues itu minor, tapi punya kekuatan. Bisa funky, bisa enerjik," katanya.
Salah satu lagu favoritnya, "Cinta Kali Ini", dibuat untuk mengenalkan blues kepada generasi muda. Musiknya lebih cerah, namun tetap memegang akar blues yang kuat. Dukungan sang adik menjadi energi tambahan dalam proses kreatifnya.
Meski sibuk dengan usaha pengadaan barang, Vera tetap memberi ruang khusus untuk musik. "Musik itu ruang napas saya," tuturnya. Tantangan blues yang menjadi genre minoritas tidak membuatnya surut. Ia justru terinspirasi oleh kegigihan Gugun Blues Shelter.
Untuk promosi, Vera mengandalkan platform digital serta radio-radio lokal, sambil mempersiapkan peluncuran live dan seri video klip dari albumnya. Namun baginya, tujuan utamanya sederhana: terus berkarya dan menjaga blues tetap hidup.
