POSKOTA.CO.ID - Warganet di tanah air kembali dihebohkan dengan kemunculan sebuah video viral yang diberi judul “Nabila 1 vs 7”.
Hebohnya, kisah ini juga disertai klaim adanya link video asli Nabila 1 vs 7 yang memperlihatkan kejadian secara nyata.
Sehingga, banyak warganet berlomba-lomba mencari link video viral Nabila 1 vs 7 tersebut.
Fenomena ini memicu rasa penasaran publik, terutama karena beredar klaim tentang adanya video yang memperlihatkan kejadian tersebut secara langsung.
Lantas, apa sebenarnya isi link video viral Nabila 1 vs 7 itu? Benarkah, link yang beredar tersebut mengarah pada video asli?
Baca Juga: 3 Aplikasi Penghasil Uang 2025, Cara Dapat Saldo DANA Gratis dengan Nonton Video
Apa Isi Video Nabila 1 vs 7?
Link video viral “Nabila 1 vs 7” pertama kali muncul dari akun TikTok @nabila.hayper5, yang mengunggahnya dengan narasi dramatis tentang gadis bernama Nabila.
Dalam cerita yang dibagikan, Nabila dikisahkan mengalami tindakan tidak pantas dari tujuh pria di rumahnya.
Narasi ini langsung memancing kehebohan netizen karena menyebut warga sekitar mengetahui kejadian itu dan bahkan merekamnya.
"Dan yang paling parahnya, warga merekam pas menjarah rumahnya," bunyi potongan narasi yang viral.
Kalimat ini menjadi viral karena menyentuh rasa penasaran sekaligus kontroversial, sehingga banyak warganet berusaha mencari tautan video tersebut.
Baca Juga: Buat Perbandingan Side-by-Side dengan Pembuat Video AI Gratis
Benarkah Link Video Nabila 1 vs 7?
Di bagian bio akun TikTok, pengunggah memang mencantumkan sebuah tautan yang disebut-sebut sebagai video asli.
Namun, setelah ditelusuri, link tersebut tidak mengarah pada video Nabila 1 vs 7 yang diklaim warganet.
Link video viral ini diduga berisi upaya phishing untuk mencuri data pribadi.
Selain itu, pengalihan ke situs dewasa yang berpotensi membahayakan perangkat, serta tautan jebakan yang bisa meretas akun sosial media pengguna.
Akibat hal ini, warganet diimbau tidak mengklik link video viral Nabila 1 vs 7 itu.
Pola penyebaran seperti ini kerap digunakan untuk memancing klik dengan isu viral yang kontroversial, namun berbahaya bagi keamanan digital masyarakat.
