Stasiun LRT Velodrome, Jalan Velodrome, Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur. (Sumber: Dok. Istimewa)

JAKARTA RAYA

FPPJ Kritik Rencana Tarif Baru LRT Jakarta Rp60 Ribu per Penumpang

Jumat 14 Nov 2025, 18:07 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) menyoroti kebijakan tarif baru Rp60 ribu per perjalanan LRT rute Velodrome-Manggarai yang ditargetkan beroperasi Agustus 2026.

FPPJ menilai kebijakan PT LRT Jakarta diambil secara sepihak tanpa kajian komprehensif maupun pelibatan publik dan lembaga terkait.

Ketua Umum FPPJ, Endriyansyah menegaskan, penetapan tarif transportasi publik harus didasarkan pada kajian mendalam dan keputusan lintas lembaga, bukan semata perhitungan internal operator.

“Kenaikan tarif tidak bisa serta-merta dilakukan tanpa dasar kajian yang matang dan keputusan bersama. Harus berkaca pada Transjakarta yang tidak terburu-buru menetapkan tarif baru karena mempertimbangkan subsidi dan kemampuan masyarakat,” kata Endriyansyah dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 November 2025.

Menurut FPPJ, tarif Rp60 ribu per perjalanan akan memberatkan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang lesu.

“Kalau tarif setinggi itu diberlakukan, sama saja membebani rakyat. Padahal transportasi publik semestinya mengurangi biaya perjalanan warga, bukan menambahnya,” ujarnya.

Organisasi tersebut menilai, tarif mahal justru dapat menghambat minat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal. Alih-alih menekan kemacetan, kebijakan ini berpotensi membuat masyarakat kembali mengandalkan kendaraan pribadi.

“Pembangunan LRT dan moda transportasi lain seharusnya mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi. Tapi kalau tarifnya mahal, publik akan enggan beralih,” ucap dia.

Selain aspek tarif, FPPJ juga mendorong transparansi dalam pengelolaan subsidi dan proses pengambilan keputusan. Subsidi pemerintah harus dimaksimalkan untuk menjaga keterjangkauan harga tiket.

“Ada banyak aspek yang harus diperhatikan, seperti keberlanjutan subsidi, target pengurangan kemacetan, dan kemampuan masyarakat. Semua harus dibahas secara terbuka dan diputuskan bersama, bukan sepihak,” kata salah seorang perwakilan FPPJ, Ryan.

FPPJ berharap kebijakan tarif LRT dan transportasi publik lainnya tidak hanya berorientasi pada efisiensi bisnis, tetapi aspek sosial dan keberlanjutan.

Sementara itu, Direktur Utama PT LRT Jakarta, Roberto Akyuwen menyatakan, tarif terbaru diharapkan mengurangi beban subsidi pemerintah sebesar Rp55 ribu per penumpang.

Tags:
tarif LRTLRTFPPJ

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor