POSKOTA.CO.ID - Gelombang kecaman dan kontroversi menerjang pendakwah muda asal Kediri, Mohammad Elham Yahya Luqman, atau yang akrab disapa Gus Elham Yahya.
Pemicunya adalah dua video pendek yang menunjukkan aksinya yang dinilai tidak pantas terhadap dua anak kecil saat sedang berdakwah.
Menanggapi hal ini, Gus Elham akhirnya angkat bicara dan dengan tegas membantah semua tudingan yang dialamatkan kepadanya.
Sorotan Kontroversi dan Reaksi Publik
Kontroversi ini memanas setelah akun X (sebelumnya Twitter) @PenerbangRoket mengunggah dua klip video pada Rabu, 5 November 2025).
Baca Juga: Biqis Ramdhani Siapa dan Umur Berapa? Viral Balita yang Hilang di Makassar Kini Ditemukan di Jambi
Video pertama memperlihatkan Gus Elham (24) mencium pipi seorang anak perempuan di hadapan jamaah. Namun, video kedualah yang memicu kemarahan terbesar.
Dalam rekaman tersebut, Gus Elham terlihat jelas memasukkan sebagian pipi seorang balita perempuan ke dalam mulutnya.
Aksi ini langsung menuai badai kritik dari warganet di berbagai platform media sosial. Banyak yang mengecamnya sebagai tindakan yang tidak etis, melanggar batas norma kesopanan, dan dianggap mengabaikan keselamatan serta hak anak.
Tuduhan utama yang mengemuka adalah dugaan pelecehan terhadap anak, yang dinilai tidak pantas dilakukan, terlebih oleh seorang figur publik dan pemuka agama.
Klarifikasi dan Bantahan Tegas Sang Dai
Menjawab gelombang kemarahan tersebut, Gus Elham Yahya memberikan klarifikasi resmi melalui sebuah video pengajian yang diunggah di akun Instagram @santriasik_ pada 1 November 2025. Putra dari KH Luqman Arifin Dhofir ini tidak tinggal diam.
Dengan nada tegas, Gus Elham menyatakan bahwa semua narasi negatif dan tudingan pelecehan yang beredar tentang dirinya hanyalah "fitnah".
Baca Juga: Viral! Link dan Cara Main Kuis “Mirip Siapa Kamu di Kimetsu no Yaiba” yang Bikin Netizen Penasaran
Ia mengaku merasa "enek" (muak) dengan berbagai fitnah yang ditebarkan oleh oknum-oknum tertentu yang ingin menjatuhkannya. "Ada yang menyampaikan, 'Gus ini ada salah satu oknum yang isinya hanya meledek. Isinya cuma menebar fitnah'," ujarnya, seperti dikutip pada Kamis, 6 November 2025.
Lebih lanjut, ia menyampaikan keyakinannya dengan mengatakan, "'Dai muda yang bernama Gus Elham Yahya melakukan pelecehan'. Insya Allah dilindungi Allah SWT, yang penting ikhlas, tulus, full senyum," imbuhnya.
Pernyataan ini menegaskan penolakannya sekaligus menunjukkan sikapnya untuk tetap tenang dan berserah diri.
Pesan Balasan: Kritik Sosial atau Pembelaan Diri?
Di luar bantahan, Gus Elham juga menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan pesan balasan kepada para penghujatnya. Ia menyampaikan wejangan yang berisi kritik terhadap budaya saling menjatuhkan di ruang digital.
"Menghina tidak membuatmu mulia, menjatuhkan tidak membuat kita terlihat lebih tinggi, menghujat tidak membuat kita terlihat lebih hebat, justru itu semua akan memperlihatkan bagaimana karakter kita," pungkasnya.
Pernyataan ini dapat ditafsirkan sebagai bentuk pertahanan diri sekaligus upaya untuk mengalihkan narasi, dengan mengajak publik untuk melihat persoalan dari sudut pandang etika bermedia sosial.
Baca Juga: Komika Pandji Pragiwaksono Minta Maaf ke Masyarakat Toraja Terkait Joke yang Viral
Kasus ini menyoroti beberapa hal kompleks, termasuk batasan ekspresi kasih sayang dalam budaya pesantren yang mungkin berbeda dengan pandangan masyarakat luas, sensitivitas dalam interaksi dengan anak-anak di era kesadaran tinggi akan perlindungan anak, serta kecepatan media sosial dalam membentuk opini publik sebelum klarifikasi resmi diberikan.
Klarifikasi dari Gus Elham telah menutup satu babak, namun diskusi publik mengenai batasan yang tepat dalam interaksi antara pendakwah dan jamaat cilimnya masih tetap terbuka.