KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Polisi menduga ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025, melibatkan perangkat kendali jarak jauh.
Namun, kepastian mengenai hal itu masih menunggu hasil analisis tim penjinak bom (Jihandak) dan laboratorium forensik.
Karena, pihak Jihandak memiliki satuan yang paling berwenang menjelaskan detail teknis terkait bahan peledak maupun perangkat yang ditemukan.
"Nanti pihak jibom yang menjelaskan karena merekalah orang-orang yang lebih expert di dalam menjelaskan barbuk ledakan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Minggu, 9 November 2025.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, penyelidikan saat ini masih berlangsung dan melibatkan Densus 88 serta tim gabungan dari Polda Metro Jaya. Analisis lanjutan dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaku merakit dan mengoperasikan perangkat yang menyebabkan ledakan.
Baca Juga: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Sudah Sadar Usai Jalani Operasi Kepala
Menurut Budi, Puslabfor Mabes Polri saat ini tengah menganalisis jenis serbuk yang ditemukan. Karena itu, pihak tidak menyimpulkan sumber dari ledakan tersebut sebelum ada hasil dari pihak yang berwenang. Ia juga meminta agar masyarakat tidak berspekulasi terkait dengan kasus yang menggemparkan itu.
“Apakah berasal dari bahan berbahaya atau tidak, itu domain Gegana dan Puslabfor. Hasilnya nanti disampaikan dalam rilis lengkap oleh Kapolri,” jelasnya.
Budi menegaskan bahwa sampai saat ini belum ditemukan keterkaitan pelaku dengan jaringan teror. Namun, Densus 88 tetap mendalami seluruh kemungkinan berdasarkan hasil laboratorium dan pemeriksaan saksi-saksi.
Termasuk, mendalami makna tulisan-tulisan berbahasa Inggris seperti 'Welcome to Hell', 'For Agartha' yang ada di senjata mainan.
“Hasil dari Densus 88, Puslabfor, Gegana, dan Reskrim akan dikompilasi agar informasi ke publik tidak bias,” tegas Budi.