Datangi SMAN 72 Jakarta, Kakak Korban Ledakan Ceritakan Kondisi Adik yang Mulai Stabil

Sabtu 08 Nov 2025, 12:38 WIB
Petugas medis memberikan penanganan kepada korban luka akibat ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta, Jumat, 7 November 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Petugas medis memberikan penanganan kepada korban luka akibat ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta, Jumat, 7 November 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

KELAPA GADING, POSKOTA.CO.ID - Muhamad Nur Karim, 26 tahun, kakak dari salah satu korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Kelapa Gading mendatangi sekolah untuk mengambil sejumlah barang milik adiknya bernama Zainal Arifin, 16 tahun, siswa kelaz 11.

Hanya saja saat tiba di lokasi dan mau mengambil barang milik adiknya, dirinya tidak diperkenankan karena lokasi masih harus steril selama proses penyelidikan berlangsung.

"Saya mau mengambil barang bukti dari korban ya. Karena kata polisi setempat itu, masih jadi olah TKP, jadi belum boleh. Kemungkinan nanti hari Senin baru boleh mengambil itu dari barang-barangnya dari korban," kata Karim kepada wartawan di lokasi, Sabtu, 8 November 2025.

Baca Juga: Kemenkumham Sampaikan Keprihatinan atas Ledakan di SMAN 72

Sejumlah barang yang ingin diambil pihak keluarga yakni kendaraan roda dua dan juga tas milik korban.

Karim mengatakan bahwa saat ini kondisi adiknya sendiri sudah mulai membaik usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS) Islam.

"Kondisi korban tadi, sekarang sudah stabil. Tadinya sih masih kritis gitu. Baru dikabarkan membaik itu tadi jam 9," ungkapnya.

"Ada luka bakar, ya setengah wajah gini, Kak, gitu. Terus matanya juga masih belum bisa melek gitu," tambah Karim.

Karim sendiri mendapatkan informasi bahwa adiknya menjadi salah satu korban ledakan tidak lama setelah kejadian ledakan terjadi.

Ia menyebutkan bahwa pihak keluarga kemudian menanyakan langsung kepada pihak sekolah terkait kasus ledakan yang terjadi saat akan melaksanakan Solat Jumat berjamaah itu.

Keluarga sendiri, kata Karim, mengira bahwa ledakan yang awalnya disebut dari sound system itu, tidak terlalu berdampak parah.

Baca Juga: Fakta Terbaru Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading

"Awalnya ada ledakan, ledakannya itu sound system, Karena saya pikir, 'wah ini sound system beneran.' Ternyata ketika saya cek di rumah sakit, kok 'wah ini darahnya banyak banget di lantainya, begitu," ucap Karim.

"Wah, ini enggak mungkin sound system dong, ya gitu.' Nah, terus saya tanya lebih dalam ke pada wali kelasnya, 'Oh, maaf Kak, ini sebenarnya bukan ini, tapi ada bom', gitu," tambahnya.

Puluhan Luka

Ledakan itu terjadi pada Jumat, 7 November 2025 saat sejumlah siswa sedang melaksanakan salat Jumat di masjid dalam area sekolah sekitar pukul 12.15 WIB.

Akibat ledakan tersebut setidaknya menyebabakan 54 orang terluka dan menimbulkan kepanikan di antara siswa.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihak kepolisian sudah mendapatkan terduga pelaku yang menjadi penyebab ledakan di SMAN 72 Jakarta.

"Sementara  terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan, anggota sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami," katanya dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan

Dia juga mengungkapkan terduga pelaku perlu menjalani operasi.


Berita Terkait


News Update