POSKOTA.CO.ID - Eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007–2009, Antasari Azhar, meninggal dunia di usia 72 tahun, pada Sabtu, 8 November 2025.
Kabar duka ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan, dan publik yang mengenalnya sebagai sosok tegas dalam pemberantasan korupsi di masa kepemimpinannya.
Jenazah Antasari endiri disalatkan di Masjid Asy-Syarif BSD, Serpong, sebelum dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang.
Ungkapan belasungkawa mengalir deras di media sosial. Salah satunya dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum.
“Turut mengantar dengan doa kepulangan Pak Antasari Azhar ke haribaan Sang Khalik. Husnul hayat wa husnul khatimah. Lahu Al-Fatihah,” tulis Anas dalam unggahannya di platform X (Twitter).
Kepergian Antasari tak hanya meninggalkan jejak dalam sejarah penegakan hukum Indonesia, tetapi juga meninggalkan keluarga yang setia mendampinginya dalam suka dan duka.
Lalu, siapakah anak dan istri Antasari Azhar? Ini informasi mengenai keluarga eks ketua KPK.
Siapa Anak dan Istri Antasari Azhar?
Di balik sosoknya yang dikenal tegas dan berwibawa sebagai penegak hukum, Antasari adalah seorang ayah dan suami yang hangat dalam keluarga.
Ia merupakan anak keempat dari pasangan H. Azhar Hamid, S.H. dan Hj. Siti Saadah.
Sang ayah diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Pajak di Bangka Belitung, yang turut membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab dalam diri Antasari sejak muda.
Lebih lanjut, Antasari menikah dengan Ida Laksmiwati pada tahun 1982. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai dua orang anak perempuan yang menjadi kebanggaan keluarga.
Kehidupan rumah tangga mereka berjalan harmonis, meski sempat diterpa badai cobaan besar saat Antasari menghadapi proses hukum yang panjang dan berat.
Sosok Ida Laksmiwati dikenal sebagai perempuan tangguh dan setia. Dia senantiasa berada di sisi sang suami, bahkan di masa terkelam ketika Antasari harus berjuang membersihkan nama baiknya.
Lahir di Malang pada 20 Februari 1955, Ida bukanlah figur biasa. Ia merupakan putri dari Letnan Jenderal Harun Suwardi, yang pernah menjabat sebagai Pangdam Sriwijaya di era Orde Baru.
Sebagai istri, Ida tidak hanya mendampingi dalam suka dan duka, tetapi juga menjaga kehormatan keluarga dengan sikap tenang dan bijak di tengah sorotan publik.
Kehadirannya menjadi pilar kuat bagi Antasari dan anak-anaknya untuk tetap tegar menghadapi ujian hidup.
Dari pernikahan mereka, pasangan ini dikaruniai dua putri bernama Andita Dianoctora Antasari Putri dan Ajeng Oktarifka.
Nama Antasari sendiri mulai dikenal luas ketika ia terpilih sebagai Ketua KPK periode 2007–2011 pada 5 Desember 2007, melalui voting di Komisi III DPR RI.
Ia berhasil mengungguli sejumlah kandidat lain seperti Chandra M. Hamzah, dan resmi dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 27 Desember 2007.
Namun, perjalanan kariernya tak selamanya mulus. Pada 4 Mei 2009, Antasari diberhentikan sementara dari jabatan Ketua KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Dirinya kemudian didakwa telah membujuk orang lain untuk melakukan pembunuhan, dengan dugaan motif pribadi.
Pada 11 Februari 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 18 tahun penjara terhadapnya.
Meski demikian, Antasari tetap dikenal publik sebagai figur yang sabar dan tabah menjalani proses hukum, hingga akhirnya mendapatkan grasi dari Joko Widodo pada tahun 2017.