JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komunitas Literasi dari Bale Buku Jakarta menyoroti sepinya toko buku Kwitang di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Ketua Bale Buku Jakarta, Fajar Alvarisi mengatakan, kebiasan baca masyarakat bergeser dari konvensional ke digital.
"Karena memang sangat mudahnya, ada banyak aplikasi digital yang memang e-book. Khususnya di Jakarta juga beberapa perpustakaan-perpustakaan estetik di Cikini dan lainnya. Itu menyebabkan di Kwitang menjadi saya tariknya kurang," kata Fajar saat dikonfirmasi, Jumat, 7 November 2025.
Menurut Fajar, e-book memudahkan pembaca tetap menjaga kebiasan membaca buku tanpa harus bepergian ke toko literasi.
Baca Juga: Makin Sepi, Penjualan Buku di Kwitang Turun 50 Persen
"Kayaknya dari pergeseran waktu ya, daripada kita harus ke Kwitang. Dan e-book salah satu alternatif, gratis lagi," tuturnya.
Komunitas Bale Buku Jakarta memprediksi masyarakat tidak lagi membaca buku fisik, tetapi digital dalam sepuluh tahun nanti.
"Sangat bergeser itu terasa banget, karena saking ya beberapa mungkin ada banyak bookstagram yang memang mungkin punya waktu di sabtu dan minggu. Jadi kan dari pada ketinggalan bacaan yang mau kita baca," ujarnya.
Walau begitu, ia menyebutkan pengalaman yang didapatkan dari buku fisik berbeda dari sumber digital. Umumnya, kelompok pembaca buku fisik sering berkumpul dan bertukar pikiran.
Sementara itu, guna menjaga geliat toko buku, pemerintah daerah disarankan membuat program khusus. Fajar mengatakan, program yang bisa dilakukan, seperti wisata literasi atau literatour.
"Itu bisa dan sangat bisa diprogramkan Pemprov DKI. Jadi kita buat jelajah literasi, atau apa namanya itu, jadi dibuat menarik dan estetik dan diberdayakan toko-toko buku di ares tersebut," tuturnya.