JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Uji coba Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara, diprotes warga, khususnya penghuni perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur.
Pasalnya, sebanyak 23 anak-anak dan balita dilaporkan mengalami gangguan kesehatan mulai dari sakit mata, batuk pilek berkepanjangan, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sejak akhir Oktober 2025.
Ketua RT 18 RW 14 Klaster Shinano, Wahyu Andre, menyampaikan, bahwa pihaknya telah meminta secara resmi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Amdal Lalu Lintas (Lalin) dari proyek RDF melalui PPID Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sejak Agustus 2025, namun hingga kini belum mendapat tanggapan.
"Saya sudah minta secara lisan dalam beberapa kali pertemuan dgn pihak RDF, selalu dijawab masih proses," kata Wahyu saat dikonfirmasi awak media, Rabu, 5 November 2025.
Baca Juga: Uji Coba RDF Plant Rorotan Dimulai, Ditargetkan Beroperasi Penuh November 2025
"Saya juga minta secara resmi melalui PPID Dinas LH DKI, sejak awal agustus, tapi sampai sekarang tidak ada itikad baik untuk memberikan informasi AMDAL Lingkungan dan Amdal Lalin," ujarnya.
Wahyu juga menyoroti sikap pemerintah daerah dan pihak RDF yang tidak meminta maaf serta abai terhadap kondisi kesehatan warga.
Bahkan, 23 anak yang terjangkit tidak mendapat kompensasi kesehatan dari Pemprov DKI Jakarta.
"Dimana tanggung Jawab Pemerintah Daerah, tanggung jawab RDF, atas jatuhnya korban warga yang sakit?" ujar Wahyu.
"Sejauh ini tidak ada permintaan maaf, tidak ada kompensasi biaya berobat dan juga belum ada komunikasi dari dinkes DKI. Mitigasi bencana akibat RDF ini sejak lama saya ingatkan," katanya.
Wahyu menegaskan, pihaknya meminta Gubernur Jakarta Pramono Anung untuk memberhentikan pengoperasian sementara uji coba RDF Plant Rorotan tersebut.
Baca Juga: DPRD Minta Alat Penghilang Bau di RDF Plant Rorotan Berfungsi Normal
"Kami butuh pernyataan tegas dari pak gubernur, RDF Stop beroperasi dulu untuk dilakukan evaluasi," kata dia.
Sebagai bentuk protes, Wahyu bersama warga lainnya akan menggelar aksi unjuk rasa pada 10 November mendatang di Balai Kota DKI Jakarta.
"Jadi tanggal 10 Nov dengan kekuatan 1.500-2.000 orang, warga Jakarta Garden City, warga Asya JGC, warga Metland Ujung Menteng, warga Kota Harapan Indah, warga Pusaka Rakyat Bekasi, warga Sungai Kendal Rorotan, warga Gading Crown Bekasi, warga Tambun Permata Bekasi dan warga Tambun Rengas Cakung," ujar dia.