BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Sebuah rumah makan di kawasan Grand Kamala Lagoon, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, terbakar hebat pada Minggu 2 November 2025 siang. Peristiwa kebakaran tersebut, sempat diiringi suara ledakan keras dan menyebabkan satu orang mengalami luka bakar serius.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, api pertama kali muncul dari bagian belakang bangunan rumah makan. Dugaan awal, kebakaran dipicu oleh kebocoran gas saat proses pengisian suplai untuk kebutuhan apartemen di kawasan tersebut.
“Dugaan sementara, berdasarkan informasi dari sumber di lapangan, saat itu ada mobil gas yang mengisi suplai gas untuk apartemen Lagoon. Kemungkinan terjadi kebocoran. Jadi bukan mengisi ke rumah makan, tapi untuk suplai gas ke apartemen,” kata Komandan Kompi B Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Haryanto.
Haryanto menjelaskan, saat kebakaran terjadi, masih banyak pengunjung di dalam rumah makan. Bahkan, beberapa kali terdengar suara ledakan selama proses pemadaman berlangsung.
“Betul (ada ledakan), lebih dari sekali. Saat proses pemadaman, arus listrik memang belum sempat diputus. Kalau tidak segera ditangani, bisa terjadi kebakaran yang lebih besar,” ujarnya.
Baca Juga: Gas Bocor Picu Kebakaran Rumah di Pademangan Jakut, 3 Penghuni Terluka
Selain melalap bangunan, api juga membakar sejumlah sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi. Sementara itu, satu orang pengemudi mobil gas menjadi korban dan mengalami luka bakar cukup parah.
“Informasi sementara, ada satu korban, yakni pengemudi mobil gas. Ia mengalami luka bakar sekitar 30 persen. Sampai saat ini belum ada kepastian dibawa ke rumah sakit mana, tapi korban sudah langsung dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis,” jelas Haryanto.
Petugas pemadam kebakaran berhasil menguasai api dalam waktu sekitar satu jam, setelah mengerahkan tujuh unit mobil pemadam dan dua unit kendaraan penyelamat.
“Sekitar satu jam api berhasil kami kuasai. Setelah itu dilanjutkan dengan pendinginan. Bangunan yang terbakar sekitar 60 persen,” ujarnya. (cr-3)