Ilustrasi pengereman mobil. (Sumber: Freepik)

OTOMOTIF

4 Kesalahan Pengemudi saat Rem Mobil, Hati-Hati Picu Kecelakaan

Rabu 29 Okt 2025, 21:22 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tidak sedikit pengemudi mobil belum memahami momentum pengereman yang tepat. Padahal, kesalahan kecil dalam pengereman bisa berakibat fatal.

National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono menegaskan, banyak pengemudi terbiasa mengerem tanpa memperhatikan kondisi di sekitar.

“Kebiasaan mengerem sembarangan dapat menimbulkan efek berantai. Bahan bakar bisa lebih boros, komponen rem cepat aus, hingga respons kendaraan menurun saat menghadapi situasi darurat. Pengereman bukan hanya soal menghentikan mobil, tetapi juga bagian dari kendali dan efisiensi saat berkendara,” kata Apriyanto.

Berikut sederet kesalahan pengemudi mobil saat pengereman:

Baca Juga: Honda Genio 2025 Hadir dengan Warna Baru, Harga Mulai Rp20 Jutaan

  1. Terlalu Lama Rem Tangan Ditarik

Rem tangan dirancang untuk menahan kendaraan agar tidak bergerak. Namun, jika digunakan terlalu lama terutama dalam kondisi basah, kampas rem bisa menempel pada tromol atau cakram dan berisiko rusak.

Akibatnya, sistem rem bisa terganggu dan membahayakan saat mobil kembali digunakan. Untuk parkir dalam waktu lama, sebaiknya gunakan balok atau pengganjal ban sebagai alternatif.

  1. Andalkan Rem Sepenuhnya di Turunan

Kebiasaan menekan pedal rem terus-menerus saat menuruni jalan curam dapat menyebabkan overheating atau panas berlebih pada kampas dan cakram. Akibatnya, rem bisa kehilangan fungsi atau blong.

Pengemudi disarankan menggunakan teknik engine brake, yaitu menurunkan gigi transmisi agar mesin membantu menahan laju mobil. Selain itu, lakukan pengereman bertahap dan beri jeda agar suhu rem tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: Segini Harga Geely Starray EM-i, Penantang Serius Honda HR-V Hybrid dan Tiggo 8 CSH

  1. Injak Rem dan Kopling Bersamaan

Pada mobil bertransmisi manual, sebagian pengemudi sering menekan rem dan kopling secara bersamaan. Padahal, cara ini justru mengurangi daya pengereman karena tenaga dari mesin terputus.

Mobil menjadi sulit dikendalikan, terutama di kecepatan tinggi. Teknik yang disarankan adalah menekan rem terlebih dahulu, kemudian kopling hanya saat mobil hampir berhenti atau dalam keadaan darurat.

  1. Sering Rem Tiba-Tiba

Pengereman mendadak memang dapat menghentikan kendaraan cepat, namun jika terlalu sering dilakukan, tekanan pada sistem rem dan ban akan meningkat. Ban bisa aus tidak merata dan berpotensi kehilangan daya cengkeram di jalan licin.

Ole karena itu, pengemudi disarankan untuk mengerem secara bertahap dan halus. Untuk kendaraan dengan sistem ABS, cukup tekan pedal rem secara stabil agar sistem dapat bekerja optimal menjaga traksi ban.

  1. Pentingnya Perawatan Sistem Pengereman

Selain memahami teknik yang benar, perawatan rutin juga menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan berkendara. Apriyanto mengingatkan, pengemudi perlu mengganti kampas rem jika muncul tanda-tanda seperti suara berdecit atau daya cengkeram menurun.

Kondisi ban pun harus diperhatikan karena berperan besar dalam menjaga stabilitas dan traksi kendaraan di berbagai medan.

Baca Juga: JAECOO Resmikan Dealer Baru di Kelapa Gading, Tersedia Servis hingga Charging Station

“Teknik pengereman yang tepat harus dibarengi dengan kondisi kendaraan yang prima. Dengan begitu, pengemudi bisa mengontrol kendaraan secara aman dan efisien di berbagai situasi,” tuturnya.

Tags:
ban mobilHankookmobilrem mobil

Erwan Hartawan

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor