POSKOTA.CO.ID - Sering dikatakan pemuda menjadi penggerak perubahan menuju masa depan yang lebih baik lagi. Di pundak pemudalah masa depan bangsa dipertaruhkan karenanya pemuda adalah harapan bangsa.
“Pemuda juga menjadi harapan pemudi, sebaliknya pemudi juga harapan pemuda,” seloroh mas Bro mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, bung Heri dan bang Yudi.
“Jangan bercanda, kita ini lagi ngomongin pemuda harapan bangsa terkait dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda,” celatuk Yudi.
“Loh, siapa yang bercanda. Pemuda dan pemudi itu merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisah - pisahkan. Keduanya memiliki harapan dan cita – cita yang sama, masa depan yang gemilang,” jelas mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Ojol Akan Punya Perpres
“Iya juga, bicara pemuda berarti di dalamnya ada pemudi, seperti halnya Sumpah Pemuda,” tambah Heri.
“Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2025 ini kian memperjelas bahwa keduanya merupakan satu kesatuan, memiliki peran yang sama besar dalam memajukan negeri ini. Catat, tema yang diangkat: Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” ujar mas Bro.
“Tema ini mengandung pesan bahwa kejayaan Indonesia di masa depan harus diwujudkan melalui kolaborasi, tak hanya di kalangan pemuda – pemudi, juga lintas sektoral seluruh elemen bangsa,” ujar Heri.
“Saat ini kita kian membutuhkan kolaborasi, sinergi dan kebersamaan antar pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah demi masa depan yang lebih baik, menuju Indonesia Emas,” urai mas Bro.
“Dan, jangan salah, tema obrolan warteg kali ini bagian dari mempublikasikan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda melalui media cetak, online, elektronik dan lain – lain sebagaimana imbauan pemerintah,” kata Heri.
“Tapi ingat Bro. Hari Sumpah Pemuda bukan sebatas pada peringatan, tetapi bagaimana meneruskan nilai – nilai kejuangan, patriotisme dan nasionalisme di era sekarang,” kata Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Mengendap, Apa Diendapkan
“Setuju. Hari Sumpah Pemuda mengingatkan kita semua bahwa perjuangan sejati lahir dari tindakan, bukan sekadar ucapan.Terlebih tindakan yang tulus karena cintanya kepada negeri,” jelas mas Bro.
“Lagi pula, pemuda yang hebat bukan karena banyak bicara, tetapi memberi karya nyata bagi kemajuan bangsa dan negara. Sekecil apa pun karya akan lebih berharga, ketimbang tidak sama sekali,” kata Heri.
“Lantas karya nyata yang seperti apa?,” tanya Yudi.
“Banyak kalau ada kemauan. Nggak usah yang muluk – muluk, yang kecil – kecil saja seperti menghargai dan menerima perbedaan, membangun semangat kebersamaan dan merealisasikan gotong royong di lingkungan,” kata Heri.
“Di ruang publik, jadilah penebar kebaikan, bukan kebencian dan keburukan. Yuk kita mulai,” ujar mas Bro. (Joko Lestari).