POSKOTA.CO.ID - Istilah saham gorengan sudah lama dikenal di dunia investasi Indonesia.
Istilah ini menggambarkan saham yang pergerakan harganya tidak mencerminkan kondisi fundamental perusahaan, melainkan hasil dari manipulasi atau spekulasi pihak tertentu.
Apa Itu Saham Gorengan
Saham gorengan merupakan saham yang nilainya naik atau turun secara ekstrem dalam waktu singkat, bukan karena peningkatan kinerja perusahaan, tetapi akibat permainan harga di pasar.
Biasanya, saham ini berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi kecil dan likuiditas rendah, sehingga mudah dikendalikan oleh kelompok tertentu sering disebut “bandar”.
Baca Juga: Strategi Investasi Anak Muda, Tepatkah Memilih Saham sebagai Pilihan Awal?
Para bandar menciptakan kesan bahwa saham tersebut sedang diminati banyak investor.
Setelah harga melambung tinggi, mereka menjual saham secara masif, meninggalkan investor baru dalam kerugian besar ketika harga anjlok tajam.
Ciri-Ciri Saham Gorengan
Investor dapat mengenali saham gorengan melalui beberapa tanda berikut:
- Harga saham melonjak cepat tanpa berita positif atau laporan keuangan yang mendukung.
- Volume transaksi tiba-tiba meningkat drastis dari biasanya.
- Fundamental perusahaan lemah, seperti laba rendah dan utang tinggi.
- Pergerakan harga sangat fluktuatif bisa naik ratusan persen lalu anjlok dalam hitungan hari.
- Sering ramai diperbincangkan di media sosial atau forum tanpa dasar analisis kuat.
Risiko dan Cara Menghindarinya
Meskipun terlihat menjanjikan, saham gorengan memiliki risiko tinggi. Nilai saham bisa jatuh seketika saat bandar keluar dari pasar, membuat investor terlambat mengalami kerugian besar.
Selain itu, saham jenis ini sulit dijual kembali karena volume perdagangan menurun cepat.
Baca Juga: Intip Profil Andry Hakim, Investor Saham Muda yang Sukses Raup Miliaran
Untuk menghindarinya, investor disarankan:
- Selalu memeriksa laporan keuangan dan kinerja perusahaan.
- Hindari saham murah dengan volatilitas ekstrem.
- Fokus pada saham berfundamental kuat dan likuiditas tinggi.
- Gunakan strategi investasi jangka panjang agar lebih aman dari fluktuasi jangka pendek.
Saham gorengan memang bisa memberi keuntungan cepat, namun risikonya jauh lebih besar. Berinvestasilah dengan logika dan analisis, bukan dengan mengikuti tren sesaat.