JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar), Uus Kuswanto menjelaskan penyebab kasus Demam Berdarah Doungue (DBD) mencapai 2.548 pasien pada Oktober 2025.
"Jakarta Barat secara umum memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi, dengan banyak hunian serta potensi banyaknya wadah penampungan rumah tangga dan tantangan kondisi sanitasi lingkungan dibeberapa lokasi yang belum baik sebagai potensi penyebab banyaknya tempat perkembang biakan jentik nyamuk Aedes," kata Uus kepada Poskota, Jumat, 24 Oktober 2025.
Menurut Uus, curah hujan dan suhu udara di wilayah Jakbar yang relatif lembap serta hangat turut mendukung siklus hidup nyamuk penular DBD.
"Ditambah Curah hujan dan kondisi suhu di Jakarta Barat berdasar data BMKG berada pada kisaran yang optimal untuk vektor nyamuk Aedes," ucap dia.
Baca Juga: Kasus DBD Tembus 2.548 di Jakbar, DPRD Jakarta Desak Pemprov Ambil Langkah Cepat
Selain itu, tingginya arus mobilisasi penduduk menjadi masifnya penyebaran kasus DBD mencapai ribuan di wilayah Jakbar.
"Serta Arus mobilisasi penduduk yang cukup tinggi di Jakarta Barat sebagai pusat kota bisnis, secara tidak langsung menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus DBD di Jakarta Barat," tuturnya.
Sementara itu, masyarakat diimbau melakukan beberapa langkah pencegahan dan penanganan DBD secara mandiri, di antaranya:
- Peningkatan PSN 3M plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
- Larvasidasi selektif dan fogging fokus.
- Pembinaan Kampung Bebas Jentik.
- Implementasi nyamuk Aedes ber Wolbachia.
- Sosialisasi Edukasi penyakit DBD.
- Diagnosa dan tatalaksana penyakit DBD sesuai pedoman. (cr-4)