Situasi dua jembatan roboh di Gang Saluran, Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur, Jumat, 24 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

JAKARTA RAYA

2 Jembatan di Gang Saluran Jaktim Roboh, Warga Terisolasi

Jumat 24 Okt 2025, 19:59 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suara retakan dari turap dan jembatan sepanjang 1,5 meter itu membuat Irda 31 tahun panik. Dua jembatan yang sedikit demi sedikit landai ke bawah hampir roboh itu membuat dirinya was-was.

Tak berselang lama, dua jembatan penghubung rumahnya ke jalan Gang Saluran, Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur, itu roboh.

Sontak, dirinya langsung lari ke kediaman Ketua RT Iswanto untuk melaporkan kejadian tersebut.

"Iya pas miring itu suara ada suara retak-retak gitu retak-retak suara kayak gemuruh jembatan pengen hancur gitulah. nah terus nggak lama tuh langsung jembatannya roboh langsung saya lapor Pak RT," kata Irda kepada Poskota, Jumat, 24 Oktober 2025.

Baca Juga: Pria Lompat dari Jembatan Ditemukan Tidak Bernyawa di Sungai Cisadane

Untungnya, insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun korban luka-luka. Jembatan tersebut kerap dijadikan tempat berbagai kalangan bersantai.

Sementara itu, satu unit sepeda motor yang terpakir ikut terdampak.

"Nah untung nggak lagi pada nongkrong, biasanya kita tuh Mama di sini apa bocah-bocah juga anak-anak pada nongkrong. kebetulan tuh saat itu mungkin karena hujan juga ya gitu jadi nggak pada nongkrong lah di sini," ujarnya.

Robohnya jembatan itu sangat dirasakan warga sekitar, karena harus berhati-hati saat melintasi jalan kecil ke jalur penghubung.

Baca Juga: Pria Lompat di Jembatan Garendong Teridentifikasi Warga Bogor

"Suami saya aja yang harusnya kerja jadi ambil cuti sekarang terus juga anak-anak ini, jadinya kita lewat pinggiran untungnya ada di sebelah kiri sana ada satu jembatan gitu cuman ya susah lewatnya takut juga gitu kan takut nyebur kali," ucapnya.

Irda berharap, jembatan penghubung akses para penghuni kontrakan dapat segera dibangun kembali.

"Ya harapannya cepat dibangun lagi lah jembatannya," ungkap Irda.

Ketua RT 15, Gang Saluran, Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur Iswanto menyampaikan, penyebab utama ambruknya jembatan adalah turap kali rapuh sudah berumur.

“Turap di kali ini notabennya udah tua, dari tahun 1975–1976. Udah rapuh banget,” katanya.

Iswanto menjelaskan, jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 1980-an dan satu-satunya akses penghubung bagi warga kontrakan di seberang kali.

Baca Juga: Baru Akan Tayang, Film Jembatan Shiratal Mustaqim Disebut Bisa Gagal Mengudara di Bioskop

“Jembatan ini sebenarnya kuat, tapi karena turapnya yang rapuh, jadi ikut ambruk. Akses ini penting banget, soalnya sebagian besar warga di seberang situ itu pengontrak,” ujar dia.

Sembilan Kepala Keluarga (KK) terdampak ambruknya jembatan tersebut. Mereka harus menyusuri pinggir kali untuk bisa keluar rumah.

“Yang terdampak sekitar sembilan KK, rata-rata pengontrak. Mereka sekarang susah akses keluar. Kasihan, apalagi banyak anak-anak,” ucapnya.

Menurutnya, pemerintah daerah hanya akan melakukan perbaikan turap melalui SDA dan Bina Marga, tanpa rencana pembangunan jembatan baru.

Baca Juga: Review Samsung Galaxy S25 FE: Jembatan Sempurna antara Kelas Entry dan Flagship

"Dari Pemda itu SDA sama Bina Marga hanya perbaikan turap saja, yang saya pengen kan yang dibantu jembatan juga apalagi kan biaya jembatan ini nggak murah," tuturnya.

Ia berharap, pemerintah setempat ikut membantu pembangunan kembali jembatan. Walau demikian, warga sekitar diminta untuk berswadaya membangun kembali akses tersebut.

"Saya berharap sih dari pihak Pemda ya ngebantu lah untuk membangun jembatan. Cuman dari pihak kelurahan menginginkan agar jembatan ini biar warga aja yang ngebangun patungan gitu," ungkap Iswanto.

Rencananya, jembatan akan didirikan kembali dengan bambu. Langkah tersebut hanya bersifat sementara sebelum benar-benar dibangun utuh.

“Kita bakal bangun jembatan sementara dari bambu. Saya sudah koordinasi sama pemilik kontrakan buat pengadaan bambu. Soalnya masa dibiarkan aja, kan kasihan warga yang di kontrakan, apalagi banyak anak-anak,” ujarnya.

Sebelum pembangunan jembatan sementara dilakukan, pihak PPSU saat ini tengah membersihkan puing-puing reruntuhan beton dan batu-batu sisa turap yang ambruk.

“Sekarang puing-puingnya udah kita bersihin, udah pada keluar semua. Nanti setelah kelar, kita minta tindak lanjut perbaikan turap supaya nggak kejadian lagi,” tuturnya.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Bina Marga Kecamatan Matraman, Nessy Oktavia menambahkan, jalan lingkungan sepanjang 10 meter yang ikut tergerus longsor akan diperbaiki setelah tim Sumber Daya Air (SDA) menyelesaikan perbaikan turap.

"Jalan ini terakhir diaspal pada tahun 2002. Perbaikannya akan dilakukan setelah turap yang ambrol diperbaiki oleh tim SDA karena bagian bawah jalan masih kosong dan belum memiliki penguat," tutur dia. (cr-4)

Tags:
Jakarta Timur jembatan

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor