JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung memastikan anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan tidak akan terdampak efisiensi.
Hal itu disampaikan Pramono seusai pemerintah pusat memangkas Dana Bagi Hasil (DBH) Jakarta sebesar Rp15 triliun pada 2026.
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta diproyeksikan Rp95,35 triliun pada 2026. Namun, rancangan anggaran dikurangi menjadi Rp79,06 triliun.
"Operasional puskesmas tetap berjalan normal, bahkan beberapa di antaranya akan segera dibangun dan direvitalisasi," kata Pramono di Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 23 Oktober 2025.
Baca Juga: Ternyata Ini Maksud Gubernur Pramono Anung soal Konsep Pemakaman Vertikal di TPU Jakarta
Menurut Pramono, dua Puskemas baru akan diresmikan dalam waktu dekat dalam upaya memperkuat fasilitas kesehatan di Jakarta.
"Untuk puskesmas ada dua dalam waktu dekat yang akan kita bangun baru, kemudian ada revitalisasi, semuanya mendapatkan anggaran. Jadi, untuk kesehatan tidak ada yang dikurangi," ucapnya.
Selain kesehatan, anggaran sektor pendidikan juga dipastikan tidak mengalami pengurangan.
"Jadi, saya berprinsip untuk kesehatan, untuk pendidikan tidak dikurangi," ujar dia.
Baca Juga: Pramono Sebut Tokoh-Tokoh Besar Indonesia Lahir dari Ponpes
Sementara itu, efisiensi anggaran hanya berlaku utnuk pembangunan fisik yang dianggap tidak mendesak.