Ayu Ting Ting Curhat pada Habib Umar bin Hafidz: Kisah Haru Seorang Single Parent Mencari Petunjuk Hidup (Sumber: Instagram/@ayutingting92)

HIBURAN

Momen Mengharukan! Ayu Ting Ting Sampaikan Curahan Hati Soal Jodoh di Hadapan Habib Umar bin Hafidz

Selasa 21 Okt 2025, 07:12 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pada kesempatan pengajian yang dihadiri oleh Ayu Ting Ting (nama lengkap Ayu Rosmalina) bersama Habib Umar bin Hafidz, Ayu mengungkapkan keluh kesahnya sebagai ibu tunggal dan menanyakan bagaimana cara menjaga kesabaran, berserah diri pada takdir, serta tetap berbaik sangka kepada Allah SWT.

Dalam suasana khusyuk dan di hadapan ribuan orang, ia menyampaikan persoalan pribadi tersebut dengan harapan mendapatkan bimbingan spiritual yang dapat menjadi pegangan hidup ke depan.

Mata Ayu terlihat berkaca-kaca saat bertanya dan ketika mendengar jawaban Habib Umar yang mengangkat derajat seorang ibu tunggal dalam mendidik anak sebagai amal mulia di sisi Allah SWT.

Baca Juga: Saldo Rp135.000 Langsung Cair ke Dompet Elektronik! Klaim Cepat Lewat Link DANA Kaget Hari Ini Sebelum Ditutup

Sebagai publik figur dan penyanyi dangdut populer, Ayu menghadapi tantangan yang tak selalu tampak di layar kaca. Ia bukan hanya berkarier di dunia hiburan, tetapi juga mengemban tanggung jawab sebagai orang tua tunggal (single parent) bagi anaknya.

Dalam suatu acara kajian bertema “Heart to Heart” bersama Habib Umar bin Hafidz, Ayu memilih momen tersebut sebagai tempat berbagi kegelisahan batin dan keletihan emosional yang dipicu oleh beban tersebut.

Momen Curhat di Pengajian

Dalam video yang tersebar di media sosial, Ayu tampak hadir bersama keluarganya dalam majelis yang dipimpin oleh Habib Umar. Saat membuka pertanyaan, ia mengatakan:

“Saya ingin bertanya Habib. Saya seorang ibu yang selama ini membesarkan anak saya seorang diri… Bagaimana cara saya menjaga kesabaran dan tetap berbaik sangka kepada Allah SWT, bahwa waktu dan takdirnya selalu jadi yang terbaik?”

Kata-kata tersebut disampaikan dengan nada serius dan disertai air mata. Suasana yang tampak biasa bagi publik figur berubah menjadi sangat manusiawi menunjukkan sisi kerentanan Ayu sebagai manusia biasa yang memiliki harapan, keraguan, dan keinginan untuk diperkuat melalui spiritualitas.

Jawaban dan Pembinaan dari Habib Umar bin Hafidz

Habib Umar menanggapi keluh kesah Ayu dengan menyampaikan bahwa tugas mendidik anak sebagai orang tua, terutama sebagai ibu tunggal seperti yang dijalani Ayu, adalah bentuk ibadah yang mulia dan derajatnya tinggi di hadapan Allah. Ia mengatakan bahwa:

Baca Juga: 2 Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Bayar ke Dompet Digital, Cek di Sini

Implikasi dan Pelajaran Utama

Cerita ini membawa beberapa pelajaran yang sifatnya evergreen atau berlangsung panjang dan relevan untuk banyak orang, tidak hanya Ayu saja:

  1. Pengakuan Kerentanan Manusia
    Bahwa di balik citra publik yang gemilang, terdapat sisi manusiawi: kelelahan, kesepian, harapan akan penemuan pasangan hidup, dan tanggung jawab besar sebagai orang tua tunggal. Pengakuan ini mendorong kita untuk berhenti menghakimi kehidupan orang lain hanya dari tampilan luar.
  2. Derajat Orang Tua Tunggal dalam Perspektif Spiritual
    Menurut tradisi Islam, mendidik anak adalah amal yang sangat mulia — termasuk apabila dilakukan seorang diri. Pesan dari Habib Umar bahwa anak yang berhasil dididik dengan baik membawa pahala untuk ibu/tua-pola asuhnya adalah pengingat penting bahwa tanggung jawab orang tua tak terbatas sekadar materi atau prestasi.
  3. Pentingnya Lingkungan Positif dan Ikatan Sosial
    Orang tua tunggal menghadapi tantangan ganda: merawat anak sekaligus menghidupi kebutuhan emosional sendiri. Memiliki ‘circle’ atau lingkungan sosial yang mendukung dapat menjadi pilar kuat untuk menjaga mental, semangat, dan keimanan.
  4. Usaha Ruhani sebagai Penyokong
    Dalam jawaban Habib Umar, disebutkan amalan zikir sebelum tidur sebagai salah satu cara memperkuat hati dan menjaga istiqamah. Meskipun hanya satu dari banyak cara, hal semacam ini menunjukkan bahwa aspek ruhani-spiritual punya andil signifikan dalam kehidupan sehari‐hari.
  5. Takdir, Kesabaran, dan Harapan
    Pertanyaan Ayu tentang bagaimana menjaga kesabaran dan berbaik sangka kepada Allah menunjukkan bahwa hati yang tenang bukanlah tanpa tantangan melainkan hasil dari proses. Keyakinan bahwa ‘waktu dan takdirnya selalu jadi yang terbaik’ bukan berarti pasif menunggu, melainkan berserah diri efektif yang dibarengi usaha.

Momen yang dialami oleh Ayu Ting Ting dalam pengajian dengan Habib Umar bin Hafidz bukan sekadar sinetron kehidupan selebriti, melainkan kisah manusiawi yang mengandung makna bagi siapa saja, terutama orang tua tunggal atau yang menghadapi fase kehidupan penuh tantangan.

Sadar bahwa tugas mendidik anak adalah ibadah besar, penting untuk memilih lingkungan yang mendukung, memperkuat keimanan dan kesabaran, serta selalu berbaik sangka kepada Allah SWT terhadap waktu dan takdir-Nya.

Kisah ini mengingatkan bahwa keberhasilan spiritual atau emosional tidak selalu tampak di media sosial, tetapi dirasakan dalam keteguhan hati yang terus diperkuat

Tags:
amal jariahmendidik anak seorang diriHabib Umar bin HafidzAyu Ting Tingibu tunggal

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor