POSKOTA.CO.ID - Nama Habib Umar bin Hafidz kembali menggema di Indonesia setelah kehadirannya dalam Tabligh Akbar “Doa untuk Indonesia” di Monas, Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.
Ribuan jamaah memenuhi kawasan Monas untuk mendengarkan tausiah ulama karismatik asal Tarim, Hadramaut, Yaman ini.
Tak hanya di Jakarta, Habib Umar juga dijadwalkan hadir di Solo dalam rangka Haul Akbar Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di Masjid Ar-Riyadh, Pasar Kliwon acara yang diperkirakan menarik puluhan ribu jamaah dari seluruh penjuru Indonesia.
Ulama Keturunan Nabi dan Tokoh Berpengaruh Dunia
Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz lahir pada 27 Mei 1963 di Tarim, Hadramaut, Yaman. Ia merupakan keturunan langsung ke-39 Nabi Muhammad SAW dan pendiri Pondok Pesantren Dar al-Musthafa di Tarim, yang kini menjadi pusat studi Islam Ahlussunnah wal Jamaah paling bergengsi di dunia.
Baca Juga: Picu Kontroversi, Pemuka Agama Malaysia Sebut Serial Bidaah Rendahkan Martabat Ulama
Namanya kerap tercantum dalam daftar The Muslim 500-500 tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia berkat kiprahnya dalam dakwah dan pendidikan Islam internasional.
Perjalanan Dakwah dari Tragedi ke Perdamaian Global
Masa kecil Habib Umar tak lepas dari ujian. Ayahnya, Habib Muhammad bin Salim, seorang ulama besar, diculik oleh kelompok komunis saat ia masih kecil dan tidak pernah ditemukan.
Peristiwa itu justru menguatkan tekadnya untuk berdakwah sejak usia 15 tahun.
Dar al-Musthafa yang ia dirikan kini menampung ribuan santri dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Majelis Ulama Nusantara Buat Ketetapan Saat Munas Perdana di Jakarta
Habib Umar juga dikenal sebagai tokoh perdamaian dunia dan penandatangan dokumen penting seperti The Amman Message (2005) dan A Common Word Between Us and You (2007).
Karya dan Kedekatan dengan Indonesia
Salah satu karya terkenalnya adalah kitab maulid Ad-Dhiyaullami’ (Cahaya yang Terang Benderang), yang dibaca luas di dunia Islam.
Hubungannya dengan Indonesia telah terjalin sejak 1994, dan para murid pertamanya di Dar al-Musthafa justru berasal dari Indonesia. Mereka kemudian menjadi penyebar ajaran dan akhlak beliau di berbagai pesantren.
Metode dakwahnya yang lembut, penuh cinta, dan menekankan akhlak Nabi menjadi alasan mengapa Habib Umar begitu dicintai umat Islam Indonesia.
Baca Juga: Wapres K.H. Ma'ruf Amin Dukung Pembentukan Majlis Ulama Perempuan Global
Setiap kedatangannya selalu disambut dengan lautan manusia yang haus akan kesejukan dan ilmu yang ia bawa.