POSKOTA.CO.ID - Dalam upaya membangun sumber daya manusia unggul dan memastikan setiap anak Indonesia memperoleh hak dasarnya, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan gagasan besar bernama Sekolah Rakyat.
Program ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan reformasi pendidikan nasional yang berpihak kepada kelompok masyarakat kurang mampu.
Program ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian pemerintah terhadap akses pendidikan, tetapi juga sebuah strategi sistematis dalam menghapus kemiskinan struktural yang selama ini menjadi tantangan utama bangsa.
Baca Juga: Pipa Gas Bocor di Rawalumbu Bekasi, 4.800 Jaringan Pengguna Terputus
Menjamin Hak Dasar Pendidikan untuk Semua
Pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Namun, kenyataannya masih banyak anak di pelosok negeri yang belum memperoleh kesempatan belajar layak karena keterbatasan ekonomi dan geografis.
Melalui Sekolah Rakyat, pemerintah ingin memastikan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal dari segi pendidikan.
Menurut penjelasan resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Sekolah Rakyat didirikan dengan tujuan utama memberikan akses pendidikan layak, bermutu, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program ini mencakup tidak hanya pendidikan formal, tetapi juga pembinaan karakter, penguatan nilai kebangsaan, serta keterampilan hidup (life skills) yang relevan dengan kebutuhan daerah.
Fasilitas Komprehensif: Asrama, Seragam, dan Makanan Bergizi
Salah satu keunggulan Sekolah Rakyat terletak pada penyediaan fasilitas lengkap bagi peserta didik.
Setiap sekolah menyediakan asrama bagi siswa, seragam gratis, serta makanan bergizi yang dipenuhi secara rutin untuk menunjang proses belajar mengajar.
Langkah ini menjadi terobosan signifikan, mengingat banyak anak dari keluarga miskin yang terpaksa berhenti sekolah karena tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar selama menempuh pendidikan.
Dengan model boarding school seperti ini, pemerintah berharap siswa dapat belajar dalam lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan akademik maupun sosial mereka.
Data Kemiskinan dan Tantangan Pendidikan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, sebanyak 74,51% kepala rumah tangga miskin ekstrem di Indonesia hanya berpendidikan SD ke bawah.
Angka ini menunjukkan betapa eratnya keterkaitan antara rendahnya tingkat pendidikan dan kemiskinan di Tanah Air.
Selain itu, Laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat 2024 menunjukkan bahwa angka putus sekolah meningkat di seluruh jenjang pendidikan dibanding tahun sebelumnya.
Survei Susenas 2021 juga mencatat bahwa 76% keluarga mengaku anaknya berhenti sekolah karena alasan ekonomi.
Kondisi ini mempertegas pentingnya intervensi kebijakan seperti Sekolah Rakyat yang menyasar akar persoalan sosial-ekonomi masyarakat.
Sebaran Sekolah Rakyat di Seluruh Indonesia
Sejak resmi diluncurkan, program Sekolah Rakyat telah beroperasi di 159 lokasi di seluruh Indonesia.
Berikut sebarannya:
- Jawa: 65 titik
- Sumatera: 34 titik
- Bali & Nusa Tenggara: 7 titik
- Maluku: 7 titik
- Papua: 5 titik
- Sulawesi: 28 titik
- Kalimantan: 13 titik
Selain itu, terdapat 620 rombongan belajar, 15.370 siswa aktif, 2.407 guru mengajar, dan 4.442 tenaga kependidikan yang telah terlibat dalam program ini.
Data tersebut diperoleh dari unggahan resmi @kemenkopmri yang dikutip oleh JatimNetwork.com.
Pemerintah menegaskan bahwa pengembangan Sekolah Rakyat akan terus diperluas hingga menjangkau seluruh wilayah tertinggal dan terpencil.
Langkah Strategis Menghapus Kemiskinan Struktural
Pendidikan adalah kunci utama pengentasan kemiskinan. Dengan meningkatkan akses pendidikan, generasi muda memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi “jembatan sosial” yang memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.
Melalui program pendidikan terintegrasi, siswa tidak hanya dibekali kemampuan akademis, tetapi juga pelatihan kewirausahaan dan keterampilan praktis seperti pertanian modern, teknologi informasi, serta kerajinan lokal berbasis potensi daerah.
Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mewujudkan pembangunan inklusif dan kemandirian masyarakat di berbagai sektor.
Meningkatkan Kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan
Keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari jumlah siswa, tetapi juga dari kualitas tenaga pendidik.
Dalam konteks ini, Sekolah Rakyat turut menyiapkan program pelatihan kompetensi guru secara berkala, termasuk pembinaan profesionalisme dan integritas.
Guru-guru yang mengajar di Sekolah Rakyat diprioritaskan dari kalangan pendidik berpengalaman serta lulusan LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan).
Pemerintah juga memberikan insentif dan fasilitas penunjang bagi guru yang ditempatkan di daerah terpencil sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.
Baca Juga: Viral Lagi! Link DANA Kaget 2025 Cairkan Saldo Gratis, Ini Cara Klaim yang Aman dan Hindari Penipuan
Harapan untuk Masa Depan
Program Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan bagian dari strategi jangka panjang pembangunan manusia Indonesia.
Dengan memperluas akses pendidikan bermutu dan menghapus hambatan ekonomi, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi insan cerdas, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Lebih dari itu, Sekolah Rakyat mencerminkan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia Maju dan Berkeadilan, di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi bagi bangsa.
Sekolah Rakyat merupakan inovasi kebijakan pendidikan yang menyatukan aspek pemerataan akses, peningkatan kualitas, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dengan dukungan lintas sektor dan partisipasi publik, program ini berpotensi menjadi model pendidikan sosial berkelanjutan yang membawa perubahan nyata bagi masa depan bangsa.
Pendidikan yang inklusif adalah pondasi utama peradaban. Dan Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata bahwa cita-cita tersebut kini mulai diwujudkan langkah demi langkah, dari pelosok hingga kota besar.