Warga menyeberang jalan saat panas terik matahari di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Nasional

Hadapi Cuaca Panas Ekstrem, Pengamat Ingatkan Pentingnya Penanganan Dini

Kamis 16 Okt 2025, 16:55 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat kesehatan, Dicky Budiman mengingatkan pentingnya penanganan dini terhadap tubuh di tengah cuaca ekstrem di beberapa wilayah, termasuk jakarta.

“Panas ekstrem ini sudah menjadi ancaman nyata. Karena itu, masyarakat harus tahu cara menangani situasi ini dengan benar agar tidak jatuh sakit,” kata Dicky kepada Poskota, Kamis, 16 Oktober 2025.

Guna menghindari penyakit akibat terik matahari, Dicky mengingatkan masyarakat memastikan tubuh tetap terhidrasi secara optimal.

"Jadi memperbanyak minum air putih, bahkan sebelum merasa haus, ya. Karena rasa haus adalah tanda tubuh sudah mulai kekurangan cairan," ujarnya.

Baca Juga: Panas Terik Jakarta, Ojol hingga Pedagang Kopi Keliling Pilih Berteduh

Selain menjaga asupan cairan, masyarakat diimbau menghindari aktivitas berat di luar ruangan, terutama saat sinar matahari berada di titik paling terik sekitar pukul 10.00-15.00 WIB.

Menurutnya, pakaian yang digunakan juga berperan penting melindungi tubuh dari paparan panas berlebih.

"Gunakan pakaian longgar berwarna terang dan berbahan ringan dan gunakan pelindung diri, seperti topi, lebar, payung, ataupun tabir surya, ya, sunscreen," katanya.

Masyarakat juga diminta mendinginkan tubuh di ruangan berpendingin secara berkala.

Baca Juga: Bikin Bau Ketiak! Ini 5 Bahan Baju yang Harus Dihindari Saat Cuaca Panas

"Dinginkan tubuh secara berkala, ya. Jadi dengan cara mandi air sejuk atau air dingin, atau berada di ruangan ber-AC atau teduh," ujarnya.

Dalam skala lingkungan, Dicky mendorong masyarakat memperbanyak vegetasi dan ruang hijau di sekitar rumah.

"Kalau tadi individual, ini lingkungan. Jadi perbanyak area hijau, pepohonan di sekitar rumah. Ini sangat penting, karena vegetasi ini membantu menurunkan suhu lingkungan," tuturnya.

Selain itu, ia juga menyarankan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum bertenaga listrik.

Baca Juga: Pemula Wajib Tahu! Tips Makeup Awet Seharian di Cuaca Panas

"Ini akan mengurangi kondisi dunia, atau bumi, atau kota kita yang makin buruk ini, ya. Karena sekali lagi kendaraan pribadi itu memicu emisi panas dan polutan," kata Dicky.

Tak hanya masyarakat, Dicky menilai pemerintah juga harus aktif melakukan penanganan kolektif menghadapi panas ekstrem.

"Tentu pemerintah dan dinas kesehatan perlu melakukan semacam early warning system atau sistem peringatan dini terhadap gelombang panas," ujar dia.

Ia menambahkan, fasilitas umum seperti pos kesehatan, ruang pendingin sementara, dan ketersediaan air bersih juga harus disiapkan di titik-titik padat penduduk.

Baca Juga: 6 Tips Kuat Puasa Ramadhan saat Cuaca Panas, Simak Penjelasan Ilmiah dari Ahli Gizi

Penanganan panas ekstrem tidak hanya berhenti pada adaptasi individu, tetapi juga perlu strategi mitigasi jangka panjang.

"Seperti ya, penghijauan, pengelolaan tata kota yang ramah lingkungan, ramah iklim, dan pengendalian polusi udara," ujarnya. (cr-4)

Tags:
kesehatan Jakartacuaca panas

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor