POSKOTA.CO.ID - WhatsApp kembali meningkatkan perlindungan bagi penggunanya. Aplikasi pesan instan milik Meta ini memperkenalkan serangkaian fitur keamanan baru yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegah penipuan online, baik melalui chat pribadi maupun grup.
Dalam laporan TechCrunch, pihak WhatsApp melaporkan telah menonaktifkan lebih dari 6,8 juta akun yang terlibat dalam jaringan penipuan global.
Salah satu pembaruan penting adalah fitur “tinjauan keamanan” yang akan muncul ketika pengguna ditambahkan ke grup oleh orang yang tidak dikenal.
Melalui pop-up ini, pengguna dapat melihat informasi penting seperti:
Baca Juga: Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Ketahuan, Aman dan Tanpa Aplikasi Tambahan
- Apakah orang yang menambahkan kamu adalah salah satu kontakmu
- Apakah ada anggota lain di grup tersebut yang juga dikenal, dan
- Tips singkat untuk tetap aman.
Kamu sebagai pengguna bisa memilih untuk melihat isi grup terlebih dahulu atau langsung keluar tanpa membuka chat sama sekali.
Notifikasi dari grup baru ini juga akan otomatis dibisukan sampai kamu memutuskan ingin tetap bergabung.
Langkah sederhana ini membantu mencegah kamu menjadi korban WhatsApp Scam yang sering dimulai lewat grup asing.
Baca Juga: Kenapa Akun WhatsApp Bisa Disadap? Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Peringatan Chat Mencurigakan di Obrolan Pribadi
Bukan hanya grup, WhatsApp juga mulai menguji fitur peringatan chat mencurigakan di pesan pribadi.
Banyak penipu memulai percakapan di platform lain seperti media sosial atau situs lowongan kerja, sebelum mengajak korban melanjutkan obrolan ke WhatsApp.
Kini, WhatsApp akan memberikan peringatan tambahan saat pengguna hendak memulai percakapan dengan nomor yang tidak ada di kontak.
Sistem ini akan menampilkan konteks dan informasi tambahan agar pengguna bisa berpikir dua kali sebelum membalas pesan dari orang asing.
Baca Juga: Takut WhatsApp Disadap? Berikut Cara untuk Tingkatkan Keamanan WhatsApp Kamu
Menariknya, WhatsApp juga mengumumkan kerja sama dengan OpenAI untuk melacak dan memutus jaringan penipuan digital yang terdeteksi di Kamboja.
Beberapa modus yang ditemukan meliputi:
- Penawaran “bayaran untuk like palsu” di media sosial
- Skema piramida penyewaan skuter, dan
- Investasi kripto palsu.
Para penipu diketahui menggunakan ChatGPT untuk membuat pesan otomatis berisi tautan ke grup WhatsApp, lalu mengarahkan korban ke Telegram, tempat mereka diminta menyelesaikan “tugas” tertentu seperti menyukai video TikTok sebelum akhirnya diminta menyetor uang dalam bentuk kripto.
Baca Juga: Ketahui 4 Cara Cek WhatsApp Web Disadap Atau Tidak dan Solusinya
Jangan Anggap Sepele Fenomena Grup WhatsApp Asing
Belakangan, banyak pengguna di Indonesia melaporkan bahwa mereka ditambahkan ke grup WhatsApp asing secara tiba-tiba, terutama oleh nomor luar negeri seperti India.
Sekilas, nama grup terlihat biasa misalnya “Promo TikTok” atau “Lowongan Kerja Internasional” tapi di baliknya tersembunyi modus penipuan digital.
Menurut lembaga keamanan digital Mimikama, grup seperti ini sering digunakan untuk mencuri data pribadi, menipu lewat investasi palsu, atau bahkan menyebarkan malware lewat tautan berbahaya.
Oleh karena itu, jika kamu tiba-tiba masuk ke dalam sebuah grup asing di WhatsApp, lakukan langkah berikut ini:
- Segera keluar dari grup.
- Blokir nomor asing yang menambahkanmu.
- Laporkan grup tersebut ke WhatsApp melalui menu “Laporkan Grup”.
- Jangan klik tautan apa pun dan jangan membagikan data pribadi.
Untuk pencegahan jangka panjang, atur privasi WhatsApp agar hanya kontak kamu yang bisa menambahkanmu ke grup, yaitu:
- Pengaturan → Privasi → Grup → Hanya kontak saya
Dengan fitur keamanan terbaru, WhatsApp berupaya menjaga penggunanya dari penipuan digital yang makin kompleks.
Namun, perlindungan terbaik tetap berasal dari kewaspadaan pengguna sendiri.
Jangan tergoda oleh pesan mencurigakan, tawaran cepat kaya, atau grup dengan nama tidak jelas.
Ingat penipu akan terus mencari celah, tapi kamu bisa menutupnya dengan satu hal yakni kehati-hatian.