BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID – Wabah keracunan makanan kembali mengguncang Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Setelah ratusan siswa SMP Negeri 1 Cisarua tumbang usai menyantap menu katering MBG, kini giliran siswa SMK Negeri 1 Cisarua dan SD Negeri 1 Garuda yang ikut jadi korban.
Pantauan Poskota, pada Rabu pagi 15 Oktober 2025, para siswa berdatangan ke posko kesehatan yang didirikan di SMPN 1 Cisarua.
Suasana pun mendadak riuh. Ambulans hilir mudik membawa korban baru, sementara petugas medis kewalahan mengevakuasi para siswa yang lemas dan muntah-muntah.
Baca Juga: Kebakaran Rumah Semi Permanen di Pademangan Jakut Tewaskan 4 Orang
Belum ada angka pasti berapa jumlah korban dari dua sekolah itu. Namun, menurut laporan sementara, lebih dari 30 siswa tambahan sudah masuk daftar pasien.
Salah satunya Hanna Nabilah, 16 tahun, siswi SMKN 1 Cisarua. Ia mendadak merasa mual lalu muntah hebat setelah sarapan.
“Jam sembilan tadi mulai mual, terus muntah. Diantar orang tua ke sini,” ucap Hanna dengan suara lemah saat ditemui Poskota di posko kesehatan, Rabu 15 Oktober 2025.
Petugas medis langsung memberi infus karena cairan tubuh Hanna banyak terkuras. "Makannya kemarin sih, tapi baru kerasa pagi ini," tambahnya.
Tak jauh dari ruangan itu, seorang bocah laki-laki berseragam pramuka menangis histeris. Bocah kelas dua SD Negeri 1 Garuda itu mengeluh sesak napas dan sakit di perut.
“Eungap-eungap… nyeri!” tangisnya lirih saat petugas menenangkan dan memasang infus di lengannya.
Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin, membenarkan adanya tambahan korban di hari kedua kasus keracunan massal ini.
Baca Juga: Sampah Menumpuk Dua Minggu di Kali Karangsatria, Air Meluap ke Rumah Warga
"Sampai jam sepuluh pagi, lebih dari 30 orang dari SMK dan SD. Data masih berubah karena korban terus berdatangan," kata Asep.
Ia menambahkan, gejala yang muncul belakangan disebabkan oleh perbedaan daya tahan tubuh masing-masing siswa. Menurutnya ini efek lanjutan dari makanan kemarin.
"Ada yang langsung bereaksi, ada yang baru terasa hari ini," ucapnya.
Untuk penanganan darurat, pihak sekolah menyiapkan sembilan ruangan di SMPN 1 Cisarua. Sementara korban yang butuh perawatan lebih lanjut dirujuk ke RSUD Lembang, RSUD Cibabat, dan RS Dustira.
Hingga Selasa malam, tercatat 182 siswa SMPN 1 Cisarua sempat menjadi korban keracunan makanan tersebut.
"Tidak ada penambahan dari SMPN 1, tapi memang ada yang masih dirawat di rumah sakit,” kata guru SMPN 1 Cisarua, Fakhmi Nurdiansyah, saat ditemui Poskota.
Petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, BPBD, dan kepolisian kini masih menelusuri penyebab pasti keracunan massal yang diduga kuat berasal dari menu katering MBG tersebut. Sementara untuk data pasti, pihak sekolah masih dalam penghitungan. Informasi akan segera disampaikan apabila sudah mendapatkan data pasti.
"Mohon waktunya, pihak sekolah saat ini tengah fokus terhadap pengobatan para siswa yang terdampak," tuturnya.