CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Di pinggiran Jakarta Timur, tepatnya Kawasan Cakung, halte Transjakarta terbengkalai tidak diurus.
Setidaknya ada empat halte di kawasan Cakung yang tidak layak pakai bahkan kumuh, yakni Halte Cakung-Cilincing, Pasar Cakung, Cakung-United Tractors, dan Tipar Cakung.
Empat halte itu terpantau minimnya perawatan, kerangka baja dan atap logam tampak berdebu serta mulai berkarat. Sebagian panel dinding hilang, menyisakan rangka kosong.
Papan petunjuk Pintu Gates A-C dan D-F di halte Cakung-Cilincing masih tergantung, tetapi beberapa bagian sudah kusam dan terlipat di ujungnya.
Baca Juga: Bus Royaltrans Terbakar di Tol Jakarta Utara, Transjakarta Buka Suara
Di lantai halte, tidak ada tanda aktivitas penumpang. Jalur pemandu difabel masih terlihat jelas, tetapi lantai tampak kotor dan berdebu.
Sementara itu, tangga penghubung jembatan terlihat berdebu. Fasilitas kamar mandi pun sama buruknya dengan aliran air yang tidak berfungsi.
Di halte Tipar Cakung dan halte Cakung-United Tractors, pagar pengaman untuk penumpang pun terlihat hilang tanpa sisa bak dimakan rayap.
Para penumpang hanya mengandalkan bus stop Transjakarta di depan Kantor Camat Cakung dan JPO Tipar Cakung. Mereka juga menggunakan angkutan kota (angkot) serta ojek online (ojol) sebagai transportasi penghubung halte.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang, TransJakarta Tambah 151 Armada Bus di HUT Ke-80 TNI
Ali, 23 tahun, seorang mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Rawamangun, Jakarta Timur, menaiki angkot Jaklingko setelah Halte Cakung-Cilincing tidak beroperasi.
"Dulu masih bisa itu halte Cakung-Cilincing beroperasi, tapi pas di pertengahan 2020 udah engga beroperasi lagi, mangkanya saya sekarang naik Jaklingko ke Wali Kota Jakarta Timur," kata Ali saat kepada Poskota, Rabu, 15 Oktober 2025.
Ali mengatakan, Jaklingko ke halte Wali Kota Jakarta Timur harus memakan waktu tiga kali lipat daripada Halte Cakung-Cilincing.
"Ya sekarang lebih lama, dulu tuh bisa 5 menit dari rusun ke halte Cacing. Sekarang bisa sampe 10 bahkan 15 menit dari rusun ke halte Walkot Jakarta Timur," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang, TransJakarta Tambah 151 Armada Bus di HUT Ke-80 TNI
Mahasiswa semester tujuh itu, berharap halte di kawasan Cakung dapat diperbaiki dan dioperasikan kembali.
"Semoga bisa di perbaiki aja sih, itu harapannya," ucapnya.
Sementara itu, Hilya, 30 tahun, warga Kayu Tinggi, Cakung, Jakarta Timur, kesulitan bermobilitas selama Halte Cakung-Cilincing tidak beroperasi.
Ia biasanya menaiki angkot atau KWK 21 dari rumahnya ke halte itu. Hilya harus menaiki angkot dua kali ke Halte Pulo Gadung.
Baca Juga: Cuma Berlaku Hari Ini, Naik Transjakarta, MRT, dan LRT di Jakarta Hanya Rp80 Spesial HUT TNI
"Sulit yah pas udah enggak beroperasinya halte itu (Cakung-Cilincing), biasanya saya satu kali tuh naik angkot. Sekarang harus dua kali atau enggak naik ojol biar sampe di halte Pulo Gadung," tuturnya.
Wanita yang bekerja di perusahaan Jakarta Pusat itu berharap, Transjakarta mengoperasikan kembali halte tersebut.
"Kalo bisa Tj operasional kan lagi lah halte itu, biar kita enak enggak repot-repot naik angkutan umum berkali-kali," tuturnya.
Sementara itu, infrastruktur masuk dalam strategi transformasi Jakarta untuk masuk 50 kota global di dunia pada 2029.
Baca Juga: Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Cuman Bayar Rp80 Berlaku Besok 5 Oktober 2025
Dari sisi Tranportasi public, menurut survei Time Out 2025, Jakarta menempati peringkat ke-17 dari 50 kota terbaik di dunia. (cr-4)