Program beras murah SPHP Bulog. (Sumber: Bapanas)

Nasional

Beras SPHP BULOG Bantu Tekan Harga dan Jaga Inflasi, Penyaluran Tembus 492 Ribu Ton

Selasa 14 Okt 2025, 14:59 WIB

POSKOTA.CO.ID - Program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang dijalankan oleh Perum BULOG atas penugasan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan hasil positif di seluruh Indonesia.

Hingga 13 Oktober 2025, realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai lebih dari 492,5 ribu ton, atau hampir setengah juta ton.

Dampak dari distribusi besar ini terlihat nyata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu kedua Oktober menunjukkan penurunan harga beras di 190 kota dan kabupaten.

Hal ini menandakan bahwa ketersediaan beras SPHP berhasil menekan gejolak harga di pasar.

Baca Juga: Cek Tunjangan Sertifikasi Guru TW 3 Tahun 2025 Sudah Cair Atau Belum, Simak Selengkapnya

Program ini dijalankan melalui pasar tradisional, ritel modern, hingga operasi pasar yang melibatkan pemerintah daerah, TNI, dan POLRI.

Upaya kolaboratif ini membantu menjaga harga tetap stabil dan memastikan masyarakat bisa mendapatkan beras berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Respon Positif dari Masyarakat dan Pedagang

Beras SPHP tidak hanya diminati karena harganya murah, tetapi juga karena mutunya yang baik.

Sahuri, warga Babakan, NTB, menyebut beras SPHP "bagus dan murah" saat membelinya dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) akhir Agustus lalu.

Baca Juga: BPKH Bangun Kampung Haji di Arab, Mampu Tampung 200 Ribu Orang

Widyastuti (45), warga Pasuruan, juga mengaku beras SPHP jauh lebih hemat dibandingkan harga beras medium atau premium di pasaran.

Senada dengan itu, Maulana, pedagang di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, mengungkapkan bahwa beras SPHP kemasan 5 kg cepat habis terjual.

Dengan harga Rp65.500 per bungkus, kualitasnya tetap terjaga dan sangat dicari pembeli.

Hasil survei Litbang Kompas bersama Kompas TV juga mengonfirmasi hal tersebut: mayoritas responden menilai program BULOG berperan penting dalam menjaga ketersediaan pangan murah dan berkualitas.

Baca Juga: Pengumuman Akhir PTB STMKG 2025 Dirilis 14 Oktober: Ini Link Resmi dan Jadwal Jam Rilisnya!

Distribusi Meluas dan Kualitas Terjaga

BULOG bersama Bapanas kini memperluas distribusi SPHP melalui berbagai kanal: Rumah Pangan Kita, ritel modern, hingga operasi pasar langsung.

Rata-rata penyaluran bulanan mencapai 40-50 ribu ton, dengan distribusi terbesar di pasar tradisional (60 persen).

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum BULOG, Mokhamad Suyamto, menegaskan bahwa kualitas beras SPHP selalu terjaga melalui sistem rotasi stok dan reprocessing.

Setiap beras yang beredar telah melalui pengecekan mutu berkala agar tetap layak konsumsi dan aman. Menurutnya efisiensi rantai pasok juga terus ditingkatkan demi menjaga mutu dan ketersediaan produk di seluruh daerah.

Baca Juga: Telkom Siapkan Program Magang Bergaji untuk Fresh Graduate, Segini Uang Sakunya

Beras SPHP Jaga Inflasi dan Daya Beli

Dengan harga jual yang berada di bawah atau setara dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium, SPHP menjadi instrumen utama pemerintah dalam menjaga inflasi pangan dan daya beli masyarakat.

Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa SPHP bukan sekadar program penyaluran beras murah, tetapi bentuk kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari lonjakan harga pangan.

"SPHP bukan sekadar program penyaluran beras murah, tetapi bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari gejolak harga pangan," ujarnya dalam keterangan resmi.

Melalui sinergi Bapanas dan BULOG, pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas pangan nasional agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan beras dengan kualitas baik dan harga terjangkau.

Tags:
Inflasi Panganharga berasBapanasBulogHarga Beras Turunberas SPHP

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor