JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perumda (PD) Pasar Jaya membantah kenaikan harga sewa kios di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, sebesar empat kali lipat.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menjawab isu kenaikan harga sewa kios Pasar Pramuka di Jakarta Timur. Ia menegaskan, bahwa penetapan tarif sewa kios tidak dilakukan secara sepihak.
Agus menjelaskan, kenaikan harga sewa kios Pasar Pramuka dilakukan melalui kajian komprehensif yang melibatkan tim teknis, keuangan, dan hasil valuasi independen dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Dari hasil kajian itu, kata Agus, menunjukkan bahwa tarif yang diberlakukan masih berada di bawah rekomendasi nilai pasar, dengan tujuan menjaga keseimbangan antara keberlanjutan operasional dan kemampuan pedagang.
Adapun, tarif Hak Pemakaian Tempat Usaha selama 20 Tahun yang sempat diberitakan sebesar Rp425 juta tidaklah benar. Tarif yang berlaku saat ini Rp403 juta untuk lantai dasar dan Rp351 juta untuk lantai satu.
Baca Juga: Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Asosiasi Pedagang Ngadu ke Gubernur Pramono
“Pasar Jaya sudah memberikan skema diskon dan pembayaran bertahap (cicilan) bagi pedagang agar beban finansial lebih ringan. Kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan Perumda Pasar Jaya terhadap keberlangsungan usaha pedagang pascarevitalisasi,” ujar Agus kepada awak media, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Agus menyebut, pihaknya menindaklanjuti seluruh aspirasi dan masukan yang disampaikan melalui berbagai pihak, antara lain beberapa fraksi DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), serta Ombudsman RI.
“Perumda Pasar Jaya dalam menjalankan seluruh proses sesuai amanat Perda Nomor 3 Tahun 2018 dan Perda Nomor 7 Tahun 2018. Kami juga telah menindaklanjuti setiap aspirasi pedagang melalui berbagai jalur resmi, termasuk dengan DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kemenko Polhukam, dan Ombudsman RI," ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, Pasar Jaya akan membuka ruang diskusi bersama pedagang Pasar Pramuka.
"Selanjutnya, kami akan membuka ruang negosiasi dengan pedagang, agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama dan solusi terbaik bisa dicapai bersama,” kata Agus.