Dari Kabupaten Tangerang ke Kota Tangerang Selatan: Transformasi Wilayah Menuju Kota Terkaya di Banten (Sumber: Pinterest)

Daerah

Kota Baru di Banten Muncul dari 7 Kecamatan Tangerang, Punya Wali Kota dengan Harta Rp6,1 Miliar

Selasa 07 Okt 2025, 10:06 WIB

POSKOTA.CO.ID - Provinsi Banten terus mencatat kemajuan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu daerah yang berperan penting dalam pertumbuhan tersebut adalah Kabupaten Tangerang, yang dikenal luas dengan julukan Kota Seribu Industri, Sejuta Rasa.

Kabupaten ini tidak hanya menjadi pusat industri dan perdagangan, tetapi juga menjadi daerah asal dari salah satu kota terkaya di Banten, yaitu Kota Tangerang Selatan.

Pemekaran wilayah yang terjadi hampir dua dekade lalu telah membawa dampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat, tata kelola pemerintahan, dan struktur ekonomi regional.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Selasa 7 Oktober 2025: Galeri24, Antam, dan UBS Melambung Tinggi

1. Kabupaten Tangerang: Fondasi Ekonomi Banten

Kabupaten Tangerang merupakan salah satu kabupaten paling maju di Provinsi Banten. Dengan luas wilayah 1.001,86 km², daerah ini menjadi pusat industri dan logistik yang menopang aktivitas ekonomi nasional. Berdasarkan data dari BPS Banten tahun 2025, Kabupaten Tangerang mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp5,11 triliun, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2025 mencapai Rp50.095,21 miliar. Angka tersebut menunjukkan kekuatan ekonomi yang solid di sektor manufaktur, logistik, dan jasa.

Julukan “Kota Seribu Industri” bukanlah tanpa alasan. Kabupaten Tangerang menampung lebih dari 2.000 unit industri besar dan menengah, mencakup sektor otomotif, tekstil, elektronik, serta makanan dan minuman. Kawasan industri seperti Cikupa, Balaraja, dan Pasar Kemis menjadi pusat aktivitas ekonomi yang menyerap ribuan tenaga kerja dari berbagai daerah.

2. Sejarah Pemekaran dan Kelahiran Kota Tangerang Selatan

Perjalanan administratif Kabupaten Tangerang mengalami perubahan besar pada tahun 2006, ketika DPRD Kabupaten Tangerang menyetujui usulan pemekaran wilayah menjadi daerah otonomi baru.

Setelah melalui berbagai proses hukum dan kajian, pemerintah pusat menetapkan pembentukan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008.

Kota Tangsel memiliki luas wilayah 164,86 km² dan resmi berdiri pada 29 Oktober 2008. Sejak itu, Tangsel berkembang pesat menjadi kawasan perkotaan modern yang berbasis ekonomi jasa, pendidikan, dan teknologi.

Dengan posisi geografis yang strategis di bagian selatan Jakarta, Tangsel menjadi magnet bagi masyarakat urban yang mencari tempat tinggal nyaman sekaligus akses ekonomi tinggi.

3. Tangerang Selatan: Dari Daerah Pemekaran Menjadi Kota Terkaya di Banten

Dalam waktu kurang dari dua dekade, Kota Tangerang Selatan berhasil membuktikan diri sebagai daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di Provinsi Banten.

Berdasarkan data triwulan II tahun 2025, PDRB Tangsel atas dasar harga berlaku mencapai Rp29.912,80 miliar, sementara PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp19.168,50 miliar.

Prestasi tersebut menjadikan Tangsel sebagai kota dengan daya saing tertinggi di Pulau Jawa tahun 2024 menurut Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dengan skor 4,31, menempati urutan keempat secara nasional.

Capaian luar biasa ini memperlihatkan keberhasilan pemerintah kota dalam mengelola tata ruang, investasi, serta pembangunan sumber daya manusia. Tak hanya unggul secara ekonomi, Tangsel juga menjadi daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Banten, mencapai 84,16 pada tahun 2024.

4. Kesejahteraan dan Penurunan Angka Kemiskinan

Kemajuan Tangsel tidak hanya tercermin dari angka ekonomi makro, tetapi juga dari kesejahteraan masyarakatnya. Berdasarkan data resmi pemerintah, tingkat kemiskinan Kota Tangerang Selatan pada tahun 2025 hanya 2,39 persen, menjadikannya daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di Banten.

Capaian ini merupakan hasil dari berbagai program sosial dan ekonomi kreatif yang dijalankan oleh pemerintah kota. Wali Kota Benyamin Davnie, yang diketahui memiliki total kekayaan mencapai Rp6,1 miliar, bersama Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan, terus mendorong berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat.

Dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Tangsel tanggal 28 Juli 2025, Benyamin Davnie menegaskan fokus pemerintahannya untuk menekan angka kemiskinan melalui pendekatan multi-sektor.

“Penurunan angka kemiskinan walaupun 0,1 persen atau 0,2 persen itu juga menyangkut ribuan orang,” ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
“Selain bantuan sosial, kami juga tingkatkan pelatihan kerja dan dukungan bagi masyarakat miskin agar bisa masuk ke sektor ekonomi kreatif,” tambahnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan orientasi pembangunan Tangsel yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga peningkatan kapasitas manusia dan ekonomi inklusif.

5. Investasi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan ekonomi Tangsel juga didorong oleh meningkatnya investasi swasta dan pengembangan sektor ekonomi kreatif. Pemerintah kota secara aktif menarik investor melalui kemudahan perizinan dan kolaborasi dengan pelaku usaha lokal.

Sektor properti, ritel, pendidikan, dan teknologi digital menjadi pilar utama pertumbuhan. Kawasan seperti BSD City, Alam Sutera, dan Bintaro menjadi contoh nyata kota modern yang terintegrasi dengan infrastruktur canggih. Selain itu, Tangsel juga menjadi salah satu pusat startup dan perusahaan digital di wilayah Jabodetabek.

Pemerintah kota berkomitmen untuk memperkuat iklim investasi melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis inovasi dan keberlanjutan. Upaya ini juga diharapkan dapat memperkuat daya saing Tangsel di tingkat nasional maupun regional.

6. Tantangan dan Arah Pembangunan 2025–2029

Meski telah mencatat berbagai pencapaian gemilang, Tangerang Selatan masih menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya adalah pemerataan pembangunan antar wilayah, pengelolaan tata kota yang berkelanjutan, serta peningkatan kualitas layanan publik.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, pemerintah menetapkan beberapa prioritas utama, antara lain:

  1. Peningkatan PAD melalui diversifikasi sumber ekonomi.
  2. Pengembangan kota hijau dan cerdas (smart city).
  3. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan kerja.
  4. Pemberdayaan UMKM dan sektor ekonomi kreatif.
  5. Peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

Dengan strategi tersebut, Tangerang Selatan diharapkan dapat mempertahankan posisinya sebagai ikon kota modern berkelanjutan di Indonesia bagian barat.

Baca Juga: Cek Syarat Guru Dapat TPG Triwulan 3 2025, Periksa Tunjangan Cair Atau Belum

7. Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat

Kunci keberhasilan Tangsel tidak hanya terletak pada kebijakan pemerintah, tetapi juga partisipasi masyarakat. Pemerintah kota membuka ruang dialog dengan komunitas, akademisi, dan pelaku usaha dalam merumuskan kebijakan strategis.

Melalui pendekatan kolaboratif ini, program pembangunan menjadi lebih adaptif dan sesuai kebutuhan warga. Sejumlah inisiatif seperti pelatihan wirausaha muda, inkubasi startup lokal, dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi kreatif telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Perjalanan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan menggambarkan bagaimana kebijakan pemekaran wilayah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, apabila dikelola dengan baik dan berorientasi pada masa depan.

Kini, Tangsel tidak hanya menjadi simbol kemajuan Banten, tetapi juga contoh sukses pembangunan daerah otonom yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup warganya.

Dengan visi kuat, kolaborasi lintas sektor, dan strategi pembangunan berkelanjutan, Tangerang Selatan diproyeksikan akan terus menjadi pusat ekonomi modern dan kota paling kompetitif di Indonesia bagian barat pada dekade mendatang.

Tags:
Pemekaran wilayah BantenKota terkaya di BantenWali Kota Benyamin DavniePDRB TangselKabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor